Safari Keagamaan Pererat Silaturrahmi

id Barito Selatan, barsel, buntok, Mugeni, Safari Keagamaan, Penjabat Bupati Kabupaten Barito Selatan, kalimantan tengah, kalteng

Safari Keagamaan Pererat Silaturrahmi

Penjabat Bupati Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah Mugeni saat diwawancarai wartawan, usai acara pertemuan dengan pengurus PWI Kalteng dan PWI Barsel, Senin (7/11). (Foto Antara Kalteng/Bayu Ilmiawan)

Buntok (Antara Kalteng) - Penjabat Bupati Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah Mugeni mengatakan, safari keagamaan untuk mempererat hubungan silaturrahmi antara pemerintah dengan masyarakat.

"Kegiatan ini sebagai upaya pembinaan keagamaan sekaligus untuk mempererat silaturrahmi antara Pemkab Barito Selatan dengan masyarakat," katanya saat safari Nyepi di desa Kalahien, Kecamatan Dusun Selatan, Barsel, Selasa.

Oleh karena itu, setiap hari-hari besar keagamaan akan diagendakan kunjungan atau safari secara rutin dalam setiap tahunnya.

"Hal ini dilakukan untuk memberi pelayanan yang sama kepada semua pemeluk agama, sehingga kestabilan dan kerukunan antar umat beragama akan tetap harmonis dan terjaga dengan baik,"ucapnya.

Selain itu ia juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat kabupaten Barito Selatan yang telah menggunakan hak pilihnya pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.

"Karena pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang dilaksanakan bebrapa waktu lalu itu berjalan dengan tertib, aman dan lancar," kata dia.

Ia meminta, setelah pelaksanaan Pilkada dan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih pada April 2017 mendatang, diharapkan kepada masyarakat bersatu kembali dan jangan ada perbedaan.

"Setelah Pilkada tidak ada lagi membicarakan yang menang atau kalah. Yang terpenting seluruh masyarakat mendukung semua program pembangunan yang dijalankan Bupati dan Wakil Bupati Barito Selatan nantinya," kata dia.

Kegiatan safari Nyepi yang berlangsung di lapangan bulutangkis desa kalahien tersebut dihadiri, Kepala SKPD, Forkopimda, tokoh masyarakat dan tokoh adat di wilayah setempat.