Masyarakat Jangan Terlalu Khawatir Soal Wacana Ibukota Indonesia ke Kalteng

id kalimantan tengah, sekda kalteng, ibukota RI, ibukota RI pindah ke kalteng, Plt Sekda Kalteng, Syahrin Daulay

Masyarakat Jangan Terlalu Khawatir Soal Wacana Ibukota Indonesia ke Kalteng

Penjabat Sekretars Daerah Kalimantan Tengah Syahrin Daulay. (Istimewa)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Masyarakat di Provinsi Kalimantan Tengah diminta agar tidak terlalu khawatir terhadap wacana perpindahan ibukota Pemerintahan Indonesia dari Jakarta ke Palangka Raya, Kalteng.

Walau perpindahan ibukota tersebut baru sekedar wacana namun Pemprov sedang berupaya menyusun dan melaksanakan berbagai program peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ada di provinsi ini, kata Plt Sekretaris Daerah Pemprov Kalteng, Syahrin Daulay Syahrin di Palangka Raya, Kamis.

"Pemindahan ibukota Indonesia ke Kalteng bukan menyusahkan masyarakat, justru meringankan. Kita pasti tidak diam saja mengenai adanya kekhawatiran masyarakat lokal Kalteng akan tersingkirkan jika Ibukota RI di pindah ke provinsi ini," tambahnya.

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran telah menetapkan bahkan memasukkan dalam peta perencanaan tiga wilayah yang terdiri dari Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas menjadi menjadi lokasi pusat pemerintahan Indonesia jika jadi dipindah.

Syahrin mengatakan Pemprov Kalteng dalam waktu dekat akan mengusulkan tiga wilayah tersebut ke Pemerintah Pusat. Namun, lokasi yang telah ditetapkan tersebut belum dilakukan penanganan karena masih menunggu keputusan dari Pemerintah Pusat.

"Pemprov Kalteng pada intinya serius menyikapi rencana pemindahan Ibukota Pemerintahan Indonesia. Kita sudah menyiapkan lokasi sembari menyusun dan akan melaksanakan peningkatan SDM di Kalteng agar tidak terpinggirkan jika rencana itu direalisasikan," demikian Syahrin.

Sebelumnya, Ketua Komisi C DPRD Kalteng Syamsul Hadi mengaku bangga jika rencana perpindahan Ibukota RI ke Kalteng benar-benar terlaksana. Hanya, dirinya mengingatkan agar rencana tersebut dipersiapkan secara sungguh-sungguh dan tidak membuat masyarakat Kalteng menjadi terpinggirkan.

Dia mengatakan sebelum perpindahan tersebut direalisasikan, maka Pemerintah Pusat bersama Provinsi serta Kabupaten/Kota se-Kalteng meningkatkan sumber daya manusia (SDM) setempat agar tidak menjadi kuli atau penonton di tempat kelahirannya sendiri.

"Sembari peningkatan SDM, Pemerintah juga perlu melakukan meningkatkan infrastruktur jalan, pelabuhan, bandara maupun bangunan yang ada di Kalteng. Jadi, ketika rencana perpindahan itu direalisasikan, semuanya telah siap sedia," kata Syamsul.