Muara Sungai Seruyan Butuh Pengerukan

id seruyan, KSOP kuala pembuang, abdullah, kalimantan tengah, sungai seruyan

Muara Sungai Seruyan Butuh Pengerukan

Ilustrasi - Warga mendayung perahunya di sungai Seruyan. (prokal)

Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah menilai muara Sungai Seruyan butuh pengerukan guna menghindari pendangkalan.

"Tinggi air pasang maksimal di muara Sungai Seruyan 3,5 meter, kalau lambung timbul kapal ukurannya besar tidak bisa masuk," kata Pelaksana Harian Bagian Kelaikan Kapal KSOP Kuala Pembuang Abdullah di Kuala Pembuang, Kamis.

Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Pelayanan (STIP) Semarang, Jawa Tengah ini mengatakan, berdasarkan pengalaman sebelum adanya buku air yang menjadi pedoman nakhoda, kasus kandasnya kapal menabrak gosong di muara Sungai Seruyan cukup sering terjadi.

"Kemudian, kapal ukuran besar terutama kapal barang sering tidak bisa masuk ke Kuala Pembuang, sehingga harus melakukan bongkar muatan dengan kapal lebih kecil, dan ini akan memerlukan biaya lebih besar," katanya.

Menurutnya, apabila pendangkalan muara Sungai Seruyan dibiarkan terus terjadi maka dapat menghambat arus transportasi serta aktivitas pembangunan dan ekonomi masyarakat Seruyan khususnya Kuala Pembuang.

"Sebagian besar kebutuhan masyarakat, termasuk bahan bangunan masih dipasok dan diangkut menggunakan kapal dari Pulau Jawa. Kalau arus transportasi kapal ini tidak lancar maka banyak kegiatan masyarakat juga akan terganggu," katanya.

Sementara Anggota DPRD Seruyan Masfu`atun mengaku sudah sering menerima keluhan pengusaha pelayaran terkait dangkalnya muara Sungai Seruyan sehingga kapal harus menunggu air pasang untuk bisa merapat ke pelabuhan Kuala Pembuang. Akibatnga proses bongkar muat memakan waktu lebih lama dari biasanya.

"Tonase juga sangat terbatas, hanya sekitar 200 ton saja," katanya.

Selain itu, kader partai berlambang kabah ini khawatir, apabila pendangkalan terus terjadi, bukan hanya arus transportasi yang akan terhambat, tapi banyak proyek pembangunan di Seruyan yang akan terkendala.

"Banyak proyek pembangunan yang akan tertunda karena tongkang pembawa material tidak dapat masuk Kuala Pembuang dan harus menunggu berbulan-bulan menunggu air pasang untuk bisa masuk," katanya.