Barito Utara Peringati Hari Tuberklosis Sedunia

id Barito Utara, Barut, muara teweh, Dinkes Barut, World TB Day, Hari Tuberklosis, kalimantan tengah, kalteng

Barito Utara Peringati Hari Tuberklosis Sedunia

Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Barito Utara, Robansyah bersama stafnya usai melaksanakan peringatan Hari TB sedunia di halaman Dinas Kesehatan setempat di Muara Teweh, Jumat (24/3/17). (Istimewa)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah memperingati Hari Tuberklosis sedunia atau World TB Day dengan melaksanakan beberapa kegiatan.

"Dalam rangka memperingati Hari TB sedunia ini pihaknya melaksanakan kegiatan di antaranya melakukan penjaringan melalui kegiatan ketuk pintu dari rumah ke rumah," kata Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara, Robansyah di Muara Teweh, Jumat.

Disamping itu, kata Robansyah, pihaknya melakukan penyuluhan dan kampanye kepada masyarakat serta melakukan pencatatan pada formulir skrining.

Dalam melaksanakan kegiatan itu pihaknya juga membentuk tim TB yang terdiri dari Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan RS se Kabupaten Barito Utara. Peringatan TB Sedunia mengambil tema "Gerakan Masyarakat Menuju Indonesia Bebas Tuberkulosis melalui TOSS TB".

"Dari hasil gerakan ketuk pintu TB tersebut menghasilkan 1.034 rumah yang dikunjungi, 2.518 orang yang di skrinning, 158 orang yang terduga TB dan dirujuk, 158 orang terduga TB dan melakukan tes serta 14 orang BTA (+) dan pengobatan," katanya.

Robansyah mengajak semua pihak untuk itu memberantas TB ini sampai tuntas. TOSS TB, Temukan Tuberkulosis Obati Sampai Sembuh. Masyarakat tidak perlu takut untuk mengobati TB ini, karena TB ini bisa disembuhkan dengan cara minum obat secara teratur.

Pihaknya mengharapkan kepada masyarakat agar dapat membantu pihaknya untuk memberi motivasi kepada penderita TB agar berobat secara teratur. Karena TB ini bisa sembuh apabila diberikan obat secara teratur.

"Dengan berobat secara teratur, kita akan melihat hasil TB nya negatif sudah tidak menularkan lagi. Yang kita khawatirkan ini adalah mereka yang terkena TB ini berobatnya tidak teratur, hal ini yang nantinya akan menimbulkan resisten atau kebal terhadap obat tersebut," ujarnya.