Anggota DPRD Ini Soroti Pemeliharaan Infrastruktur di Kotim

id DPRD Kalimantan Tengah, DPRD Kalteng, Wakil Ketua DPRD Kalteng, Heriansyah, kalimantan tengah, kalteng, Infrastruktur Di Kotim

Anggota DPRD Ini Soroti Pemeliharaan Infrastruktur di Kotim

Wakil Ketua DPRD Kalteng, Heriansyah (Foto Antara Kalteng/Jaya W Manurung)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Wakil Ketua DPRD Kalimantan Tengah Heriansyah menyoroti pemeliharaan infrastruktur jalan menghubungkan Samuda ke ujung Pandaran Kabupaten Kotawaringin Timur yang dianggarkan tahun 2016 namun sekarang ini telah kembali berlubang-lubang.

Banyaknya jalan berlubang di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tersebut tentunya menjadi pertanyaan karena anggaran untuk perbaikannya telah disediakan di tahun 2016, kata Heriansyah di Palangka Raya, Jumat.

"Jalan Samuda-Ujung Pandaran, 2016 ada dana pemeliharaannya, karena ini masuk ruas jalan Provinsi Kalteng . Saya Wakil Kotim Dapil 2 akan tanyakan ke Dinas PU Provinsi dan akan ke lapangan turun langsung melihat kondisi jalan ini," tambahnya.

Wakil Rakyat dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini mengaku sedih mendengar adanya keluhan masyarakat akibat berlubang-lubangnya di sekitar jalan penghubung di Samuda hingga Ujung Pandaran. Apalagi dalam waktu dekat ini ruas jalan tersebut akan dilalui oleh rombongan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kabupaten Kotim.

Menurut dia Kerusakan jalan tersebut, kesalahan ada pada konsultan pengawas, dimana rata-rata tidak pernah hadir saat pelaksanaannya, dimana hal itu berdampak terhadap kinerja kontraktornya.

"Kesalahannya ada pada pengawasan konsultan pengawas rata-rata tidak pernah hadir saat pelaksanaannya. Juga akhirnya kontraktor seenaknya melaksanakannya. Ini harus menjadi pelajaran agar lebih baik dimasa mendatang," kata Heriansyah.

Dia mengatakan akan melakukan evaluasi dengan memanggil dinas pekerjaan umum dan tata ruang (DPU-TR), kontraktor dan konsultan pengawas ruas jalan tersebut.

"Kita evaluasi dalam waktu dekat, dengan memanggil pihak dinas PU, kontraktornya, konsultan pengawas. Kalau perlu saya lapor pak Gubernur jangan-jangan 2016, ada yang tidak sesuai pekerjaan tersebut," demikian Heriansyah.