Palngka Raya (Antara Kalteng) - Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1939 di kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah berlangsung khidmat.
Pantauan di Jalan Kinibalu, suasana Pura Pitamaha terlihat sepi, begitu pula rumah warga yang merayakan Nyepi terlihat sepi.
Walaupun umat Hindu yang merayakan Nyepi di Palangka Raya tidak sebanyak di Bali, namun nuansa sakral dari perayaan ini tetap terasa dalam.
"Kalau saat Nyepi suasananya memang seperti itu. Kami warga di sini menghargai mereka yang merayakan Nyepi dan ini yang perlu kita hormati," kata Iyan, seorang warga saat melintas di sekitar pura, Selasa.
Seperti perayaan Nyepi di daerah lainnya, sebelumnya serangkaian acara juga digelar umat Hindu di "Kota Cantik" Palangka Raya.
Selain pembersihan diri, juga dilakukan pembersihan benda-benda pusaka yang dianggap disakralkan dan disimpan di pura.
Sehari sebelum Nyepi, dilakukan ibadah dalam rangka menyambut Nyepi yang diikuti umat Hindu, khususnya yang ada di Palangka Raya.
Umat Hindu Dharma, Sastriadi mengatakan, Nyepi merupakan momen terpenting dalam hidup. Terutama dalam hal menyucikan pikiran, perkataan dan perbuatan (Tri Kaya Parisudha).
"Momen Nyepi merupakan kesempatan untuk melakukan refleksi diri selama satu tahun berjalan ini," katanya.
Oleh karena itu, sebagai mahluk yang memiliki kelebihan akal (idep), ucap dia, manusia akan mampu memilih dan menentukan masa depannya yang lebih baik dan menghidari hal yang buruk.
Warga lainnya Made, mengatakan sebagai warga Indonesia kita harus saling menghargai satu sama lainnya. Jangan sampai terpecah belah karena adanya perbedaan suku, agama, ras dan golongan.
"Saya berharap dengan momen Nyepi ini mampu bersama-sama menjaga kerukunan dan toleransi antar agama," kata Made.
Sebab waktu yang diberikan pada Nyepi merupakan waktu yang tepat untuk merenenung dan mempersiapkan apa yang akan dikerjakan pada masa yang akan datang
Sementara itu, ada beberapa larangan selama Nyepi yakni amati geni (tidak menyalakan api), amati karyue (tidak berkarya), amati lelungan (tidak bepergian) dan amati lelanguan (tidak mencari hiburan).
Berita Terkait
Pemkab minta berharap penerapan e-kinerja dilakukan semua SOPD di Murung Raya
Jumat, 26 April 2024 22:39 Wib
Sebanyak 50 peserta ramaikan karnaval paskah nasional di Palangka Raya
Jumat, 26 April 2024 22:12 Wib
DPRDKPP Murung Raya di 2024 fokuskan program atasi kawasan kumuh
Jumat, 26 April 2024 17:57 Wib
DPRD Palangka Raya nilai penerapan MCP oleh pemkot sudah baik
Jumat, 26 April 2024 17:35 Wib
DPRD Palangka Raya minta masyarakat tingkatkan kesadaran terkait bencana
Jumat, 26 April 2024 17:15 Wib
Penderita diabetes bersyukur JKN fasilitasi akses layanan kesehatan
Jumat, 26 April 2024 17:05 Wib
Polresta Palangka Raya terjunkan 108 personel amankan Paskah Nasional
Jumat, 26 April 2024 16:34 Wib
Kemenag Kalteng: Perayaan Paskah Nasional momen tingkatkan toleransi
Jumat, 26 April 2024 16:04 Wib