Dinas Pendidikan Kotim Mulai Distribusikan Soal UN SMA

id Kotawaringin timur, kotim, sampit, Dinas Pendidikan, Aspannur, Disdik, borneo

Dinas Pendidikan Kotim Mulai Distribusikan Soal UN SMA

Ujian Nasional - Sejumlah pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur memeriksa naskah soal ujian tingkat SMA yang mulai didistribusikan ke sekolah-sekolah, Kamis (30/3/2017). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mulai mendistribusikan naskah soal ujian tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di seluruh kecamatan.

"Walaupun kini kewenangan pengelolan SMA beralih ke pemerintah provinsi, tapi distrubusi soal ujian masih sama seperti dulu. Tapi sekarang ini pihak sekolah yang mengambil ke Dinas Pendidikan, kemudian menitipkannya ke Polsek di kecamatan, dan baru diambil saat pelaksanaan ujian nasional," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur, Aspannur di Sampit, Kamis.

Pantauan di kantor Dinas Pendidikan, puluhan pegawai setempat dan sejumlah kepala sekolah, diawasi polisi, tampak memeriksa naskah-naskah yang diterima dari Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah. Tujuannya agar tidak ada yang tertukar karena jumlah naskah soal tiap sekolah disiapkan sesuai jumlah pesertanya.

Pelaksanaan ujian nasional sudah dijadwalkan yakni SMK pada 3 hingga 6 April, SMA dan MA pada 10 hingga 13 April dan paket C yang dimulai 16 April. Peserta ujian nasional tingkat SMA sederajat di Kotawaringin Timur tahun 2017 ini sebanyak 4.474 orang, terdiri dari 2.154 siswa SMA, 411 siswa MA dan 1.909 siswa SMK.

Pelaksanaan ujian ada dua kelompok, yakni ujian nasional menggunakan kertas dan pensil atau UNKP dan ujian nasonal berbasis komputer atau UNBK. Sekolah yang melaksanakan UNKP sebanyak 36 sekolah dan UNBK 15 sekolah.

"Kalau yang UNKP hanya terkait distribusi. Yang kami khawatirkan ini yang UNBK karena sangat tergantung kelancaran pasokan listrik dan jaringan internet. Kalau terhambat sedikit saja maka dampaknya fatal terhadap pelaksanaan ujian nasional," kata Aspannur.

Sebelum penyerahan naskah soal ujian, seluruh kepala sekolah diberi arahan. Khususnya bagi sekolah yang melaksanakan UNBK agar mengantisipasi jika terjadi gangguan teknis sehingga sudah tahu apa yang harus dilakukan.

Aspannur berharap nantinya semua sekolah bisa melaksanakan ujian nasional dengan sistem komputer karena banyak kelebihannya. Selain menghemat anggaran negara karena tidak lagi menggunakan kertas, ujian nasional dengan sistem ini juga lebih praktis, kecil potensi kebocoran dan waktu menjawab soal ujian lebih efisien.

Seluruh sekolah diminta melaksanakan ujian nasional dengan baik dan jujur demi peningkatan kualitas anak didik. Jika ada kendala, harus segera disampaikan supaya cepat dicarikan solusinya.