Dewan Usulkan Beras Murah Bagi Petani Ladang

id DPRD Kalimantan Tengah, DPRD Kalteng, Nataliasi Fredic Mangkin, Lodewik C Iban, Beras Murah Bagi Petani Ladang

Dewan Usulkan Beras Murah Bagi Petani Ladang

Ilustrasi - (ANTARA/Herka Yanis Pangaribowo)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Anggota DPRD Kalimantan Tengah Nataliasi Fredic Mangkin mengusulkan agar pemerintah Pusat bersama Provinsi mengadakan beras murah bagi petani ladang yang kesusahan menanam padi akibat larangan membersihkan lahan dengan cara dibakar.

Hasil kunjungan ke sejumlah kabupaten dan informasi yang dikumpulkan ternyata petani di pedesaan sudah dua tahun ini tidak menanam padi karena larangan membakar tersebut, kata Nataliasi di Palangka Raya, Rabu.

"Tidak bisa menanam padi itu tentunya membuat petani kesulitan mendapatkan beras untuk dikonsumsi. Itu kenapa saya menyarankan perlu ada beras murah. Apakah melalui pasar murah atau lainnya. Intinya, petani di pedesaan terbantu," tambahnya.

Dikatakan, pihaknya sekarang ini sedang melakukan pembahasan terhadap rancangan peraturan daerah (raperda) tentang Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), sehingga pihaknya akan melakukan reses ke sejumlah kabupaten/kota termasuk sttudi banding provinsi lain.

Anggota Komisi A DPRD Kalteng ini mengatakan, reses ke berbagai kabupaten/kota untuk meminta tanggapan serta usulan dari masyarakat terhadap raperda karhutla, sehingga ketika ditetapkan menjadi perda sudah sesuai aspirasi.

"Kalau studi banding, rencananya ke Provinsi Jambi. Kita ke sana karena Provinsi Jambi sudah ada Perda tentang Karhutla. Ini kita lakukan agar raperda yang disusun benar-benar menjawab berbagai persoalan dan sesuai aspirasi masyarakat," kata Nataliasi.

Sebelumnya, Anggota Komisi B DPRD Kalteng Lodewik C Iban mengatakan Pada dasarnya masyarakat menyambut baik dan dukungan raperda karhutla namun tetap mengharapkan ada kekhususan bagi petani berladang yang membersihkan lahan dengan cara dibakar.

"Permintaan itu sebenarnya dapat diterima, apalagi di wilayah Sei Hanyo yang tanahnya mineral atau bukan gambut. Jadi, kalau pun membersihkan lahan dengan cara dibakar, tidak menyebar dan membesar. Apalagi kan masyarakat menjaga saat membakarnya," kata Lodewick.