Sekolah Ini Butuh Genset Antisipasi Kelistrikan Selama UNBK

id Seruyan, Kota Kuala Pembuang, UNBK, Genset Antisipasi Kelistrikan Selama UNBK, kalimantan tengah, kalteng

Sekolah Ini Butuh Genset Antisipasi Kelistrikan Selama UNBK

Kadisdik Palangka Raya, Sahdin Hasan (kiri) dan Kepala Kemenag Palangka Raya, Baihaqi (kanan) saat memantau persiapan UNBK di MTSN2 Palangka Raya, Senin (20/3/17). (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Sejumlah sekolah menengah atas di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah memerlukan generator set (genset) untuk mengantisipasi problem kelistrikan selama pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer di daerah tersebut.

"Kita sudah berkirim surat ke Sekretariat Daerah Seruyan untuk pinjam pakai genset, namun sampai saat ini belum ada tanggapan," kata Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri I Kuala Pembuang Tuti Sundari di Kuala Pembuang, Jumat.

Ia mengatakan, genset sangat diperlukan untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi problem kelistrikan dari PLN, sehingga UNBK dapat tetap berjalan lancar tanpa kendala masalah listrik.

"Dari PLN memang sudah mengupayakan untuk tidak terjadi pemadaman selama UNBK, namun kita harus jaga-jaga jika listrik tetap padam, yakni dengan mengadakan mesin genset," katanya.

Ia menjelaskan, khusus untuk SMAN I Kuala Pembuang ada 201 siswa yang tercatat akan mengikuti UNBK yang dijadwalkan mulai 10 hingga 13 April 2017 mendatang.

Secara umum ratusan siswa SMA di "Bumi Gawi Hatantiring" itu sudah siap menghadapi UNBK atau computer based test karena sekolah sejak jauh hari sudah melaksanakan try out untuk membiasakan siswa menghadapi ujian.

Meskipun hanya try out, namun pihak sekolah sudah mengatur pelaksanaan sehingga menyerupai ujian sesungguhnya, mulai dari komputer beserta tampilan layar hingga lokasi tempat duduk yang digunakan siswa.

"Kita harapkan siswa nanti akan benar-benar siap dengan UNBK," katanya.

Menurutnya, dari pelaksanaan try out, siswa tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan ujian berbasis komputer, karena sebagian besar siswa sudah terbiasa dengan penggunaan perangkat komputer.

Siswa yang akan mengikuti UNBK juga tidak terlihat tegang atau gugup. Selain sudah terbiasa dengan teknologi komputer, siswa juga tidak merasa terbebani karena UNBK bukan penentu kelulusan.

"Mereka sudah siap menghadapi UNBK. Kita berharap pada siswa untuk tetap maksimal menghadapi UNBK meski ujian itu tidak menjadi penentu kelulusan," katanya.