Bupati Seruyan Tinjau Hari Pertama Pelaksanaan UNBK

id seruyan, kuala pembuang, UNBK, Bupati, Sudarsono, SMAN 1 kuala pembuang, kalimantan tengah, kalteng, borneo

Bupati Seruyan Tinjau Hari Pertama Pelaksanaan UNBK

Ilustrasi (istimewa)

Tujuan dari peninjauan ini adalah untuk melihat langsung bagaimana pelaksanaan UNBK yang digelar oleh sekolah,"
Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Bupati Seruyan, Kalimantan Tengah, Sudarsono meninjau hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Atas Negeri I Kuala Pembuang, Senin.

"Tujuan dari peninjauan ini adalah untuk melihat langsung bagaimana pelaksanaan UNBK yang digelar oleh sekolah," katanya di Kuala Pembuang.

Ia mengatakan, dari hasil kunjungan, pelaksanaan UNBK hari pertama tidak terdapat kendala maupun gangguan teknis lainnya seperti masalah listrik maupun gangguan jaringan internet.

"Kita berharap kondisi ini dapat betahan hingga akhir pelaksanaan UNBK nanti," katanya.

Ia menambahkan, meski pelaksanaan UNBK berjalan lancar, namun pihaknya dibantu PLN Kuala Pembuang telah menyediakan satu unit genset untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi gangguan listrik selama pelaksanaan ujian.

"Ada satu orang petugas PLN yang berjaga di sekolah guna memastikan kondisi jaringan listrik tetap dalam kondisi normal. Begitu juga untuk mengantisipasi masalah jaringan internet, ada ada petugas dari Telkom yang standby di sekolah," katanya.

Sementara, Kepala SMAN I Kuala Pembuang Tuti Sundari mengatakan, ada 201 peserta di sekolahnya yang mengikuti UNBK yang dijadwalkan mulai 10 hingga 13 April 2017.

Secara umum ratusan siswa SMA itu sudah siap menghadapi UNBK atau computer based test karena sekolah sejak jauh hari sudah melaksanakan try out untuk membiasakan siswa menghadapi ujian.

Meskipun hanya try out, namun pihak sekolah sudah mengatur pelaksanaan sehingga menyerupai ujian sesungguhnya, mulai dari komputer beserta tampilan layar hingga lokasi tempat duduk yang digunakan siswa.

Siswa yang mengikuti UNBK juga tidak terlihat tegang atau gugup. Selain sudah terbiasa dengan teknologi komputer, siswa juga tidak merasa terbebani karena UNBK bukan penentu kelulusan.

"Mereka sudah siap menghadapi UNBK. Kita berharap pada siswa untuk tetap maksimal menghadapi UNBK meski ujian itu tidak menjadi penentu kelulusan," katanya.