Olahraga Tradisional Manyipet Tetap Dilestarikan

id kotawaringin timur, olah raga tradisional menyipet, menyumpit, dispora kotim, kalimantan tengah

Olahraga Tradisional Manyipet Tetap Dilestarikan

Olahraga manyipet atau menyumpit turut dipertandingkan dalam Festival Budaya Habaring Hurung di Sampit yang berakhir pekan lalu. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, berupaya melestarikan olahraga tradisional manyipet atau menyumpit agar tetap dikenal hingga generasi penerus.

"Ini bagian dari budaya Suku Dayak dan kita lestarikan menjadi olahraga tradisional. Pemerintah daerah berharap manyipet ini bisa terus lestari," kata Kepala Seksi Promosi dan Prestasi Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga Kotawaringin Timur, Herdie di Sampit, Selasa.

Manyipet merupakan budaya masyarakat Suku Dayak masa lalu, yakni untuk tujuan berburu binatang di hutan namun juga bisa menjadi alat perlindungan diri. Hingga saat ini masih ada masyarakat yang berburu dengan manyipet, khususnya di kawasan pelosok.

Seiring perkembangan zaman, kebiasaan berburu mulai jarang dilakukan masyarakat. Namun, manyipet masih dilestarikan dengan menjadikannya sebagai salah satu olahraga tradisional.

Seperti saat Festival Budaya Habaring Hurung 2017 di Sampit belum lama ini, manyipet dijadikan salah satu cabang olahraga yang diperlombakan. Tahun lalu, atlet asal Kotawaringin Timur berhasil menjadi juara umum manyipet dalam Festival Budaya Isen Mulang Kalimantan Tengah.

Sipet atau sumpit yang dipergunakan biasanya terbuat dari kayu ulin atau kayu besi sepanjang 1,75 meter dengan diameter lubang 11 milimeter yang di dalamnya diberi pipa aluminium untuk jalur luncur anak sumpit. Sedangkan anak sumpit dibuat dari bambu atau kayu keras agar tepat sasaran saat dibidikkan dengan cara meniup sipet.

Dalam lomba regional Kalimantan, jarak sasaran 25 meter untuk pria dan 20 meter untuk wanita, sedangkan untuk tingkat pulau Borneo yang diikuti sejumlah negara tetangga, jarak sasaran manyipet sejauh 35 meter.

Seperti halnya memanah dan menembak, olahraga manyipet juga membutuhkan ketenangan dan konsentrasi tinggi agar bisa membidik tepat sasaran. Selain itu, atlet harus melatih kekuatan kedua tangan yang menjadi penopang karena sipet cukup berat, serta mengatur pernafasan saat meniup sipet.