Korban Perkosaan Alami Trauma, Tapi Korban S Kemana?

id pulang pisau, pemerkosaaan di SMPN 1 Kahayan Hilir, smpn 1 kahayan hilir, DPPPAPPKB pulpis, drg so[iyah, polres pulpis, kalimantan tengah

Korban  Perkosaan Alami Trauma, Tapi Korban S Kemana?

Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) Kabupaten Pulang Pisau, drg Sopiyah. (Foto Antara Kalteng/Adi Waskito)

Pulang Pisau (Antara Kalteng) - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) Kabupaten Pulang Pisau, Bramulia Elbaar melalui Sekretarisnya, drg Sopiyah mengaku prihatin terjadinya perkosaan atau kekerasan seksual yang terjadi di SMPN-1 Kahayan Hilir.

"Bisa dipastikan akibat kekerasan seksual ini, korban akan mengalami trauma akibat kejadian tersebut," kata Sopiyah, Rabu.

Dikatakan Sopiyah, meski masih dalam proses hukum, korban maupun pelaku tetap mengalami trauma akibat pristiwa ini. Pihaknya, sebelumnya sudah meminta bidang terkait untuk melakukan pendekatan kepada korban S. 

Namun informasi yang diterima pihaknya, S sudah dibawa pihak keluarga ke daerah asalnya.

Menurut dia, penanganan psikologis harusnya diberikan kepada korban, sehingga korban tidak merasa bahwa dunia ini tidak memberikan harapan lagi untuk hidupnya. Apalagi, usia korban dan pelaku yang masih belia. Sebagai instansi terkait, pihaknya siap untuk bersama-sama menyelesaikan permasalahan ini karena semua elemen ikut bertanggungjawab dan kepedulian.

Dalam Undang-undang Perlindungan Anak, semuanya harus ikut bertanggungjawab. Pihaknya, juga tidak mengetahui apa yang menjadi penyebab hingga permasalahan ini terjadi. 

"Hal ini mengingatkan kita agar memberikan kasih sayang dan pengawasan kepada anak-anaknya. Apalagi, terhadap teknologi informasi dan ponsel yang sekarang semakin berkembang saat ini," katanya.

Lingkungan keluarga memiliki dampak besar terhadap tumbuh kembang anak.  Pengaaman yang terjadi di dalam keluarga dan yang dilakukan orang tua bisa berpengaruh kepada perilaku anak. Pendidikan moral, agama, pendampingan serta mengajarkan anak berterus terang kepada orang tua, menjadi kunci bagi orangtua dalam mendidik anak-anaknya.

Sopiyah mengakui pendidik moral dan agama sekarang ini sangat kecil didapat dari sekolah. Sekolah lebih banyak memberikan pelajaran dan setiap tahun peserta didik terus dibebankan dengan bahan dan materi pelajaran baru, sementara orang tua dan guru hanya menginginkan anak-anak bagus dalam pelajaran.

Berbeda dengan pendidikan pada zaman dahulu, kata Sopiyah, Pendidikan Moral Pancasila (PMP) masih ditanamkan kepada para peserta didik. Bahkan, nilai-nilai Pancasila sudah ditanamkan sejak usia dini, dan selalu dituntut mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.  

Hingga Rabu (12/4), Polres Pulang Pisau masih belum memberikan keterangan resmi kasus perkosaan di SMPN-1 Kahayan Hilir. Kapolres Pulang Pisau, AKBP Dedy Sumarsono SIK MH mengatakan kasus ini masih dalam proses penyidikan. 

Ia mengungkapkan pihaknya nantinya akan melakukan ekspose secara detail kasus tersebut dan meminta masyarakat bisa bersabar dan biarkan sementara ini penyidik bekerja.

"Nanti kita akan 'expose' (buka) kasus ini," kata Dedy Sumarsono disela-sela kunjungan kerja Kapolda Kalteng, Rabu (12/4).

Baca Juga: