1200 Supir Truk Ancam Demo ke Kantor Gubernur, Mengapa?

id kalimantan tengah, aksi demo supir truk, supir truk, lokasi galian C ditutup, galian C, gubernur Kalteng

1200 Supir Truk Ancam Demo ke Kantor Gubernur, Mengapa?

Sekitar 1200 supir truk pengangkut pasir berkumpul di halaman Stadion Tuah Pahoe Jalan Tjilik Riwut Km 5,5 yang berencana melakukan aksi demo pasca penutupan beberapa tambang galian C yang ada di Kota Palangka Raya, Kamis (13/4). (Foto Antara Kalteng

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Sekitar 1200 supir truk pengangkut pasir mengancam bakal melakukan aksi demo di kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah, lantaran sudah 10 hari terakhir ini tidak bisa menjalankan aktivitas kerjanya seperti biasa.
 
"Ditutupnya lokasi sejumlah galian C seperti di Kecamatan Sabangau, Bukit Batu dan Jekan Raya, membuat kami pengangkut pasir tidak bisa bekerja. Karena itu kami meminta 'orangtua kita' (Gubernur) untuk bisa mencarikan solusi dalam permasalahan ini," kata Harianto sekaligus koordinator pengendali supir truk yang berkumpul di Stadion Tuah Pahoe, Kamis pagi.
 
Apabila tidak ada solusi dalam tiga hari ke depan, pihaknya sudah merancang untuk menduduki kantor orang nomor satu di Pemprov Kalteng itu, untuk meminta kejelasan pemerintah setempat yang mengeluarkan izin mengenai galian c tersebut.  
 
"Sampai saat ini kami tidak mengetahui penyebab dihentikannya operasi penambangan galian C itu secara mendadak. Dampak dari penutupan lokasi galian C juga membuat kami supir truk dan tukang bangunan gigit jari alias tidak bisa bekerja untuk menafkahi sanak dan keluarga kecilnya itu," katanya.
 
Selain itu dampak yang paling besar adalah terancam tidak jalannya pembangunan di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah serta proyek-proyek yang hendak dijalankan pemerintah daerah setempat baik Pemprov maupun Pemkot.
 
"Kalau tidak ada solusinya, kita lihat saja siapa yang paling kuat bila pemerintah tetap dengan egonya dan tetap membiarkan kami yang tidak bisa menjalankan pekerjaan seperti biasanya. Tapi saya yakin kalau pertemuan dengan gubernur nanti tidak ada hasil, yang menanggung kerugian tidak di kami saja, pemerintah setempat juga bakal rugi dengan kejadian ini," tegas Hermanto salah satu supir truk yang ikut kumpul di Stadion Tuah Pahoe.
 
Pada Kamis pagi itu perwakilan supir truk sebanyak 10 orang, yang didampingi anggota Polres Palangka Raya, melakukan pertemuan di kantor gubernur. Belum diketahui secara jelas hasil dari pertemuan tersebut sampai siang ini.