Wow! Tangisan Orangutan Kalimantan "Menggema" Hingga ke Cirebon

id Palangka Raya, Kota Palangka Raya, ITBT, seni teater, cirebon, Tangisan Orangutan Kalimantan Menggema Hingga ke Cirebon, kalimantan tengah, kalteng

Wow! Tangisan Orangutan Kalimantan "Menggema" Hingga ke Cirebon

Salah satu pertunjukan Festival Teater Cirebon 3 (Jawa Barat) oleh ITBT Palangka Raya, Kalimantan Tengah beberapa waktu lalu (Foto ITBT Palangka Raya)

Palangaka Raya (Antara Kalteng) - Seiring kegiatan pengusahaan hutan di provinsi Kalimantan Tengah yang dilakukan oleh para pemegang HPH telah memberikan kontribusi positif nyata dalam hal penerimaan negara. Namun disisi lain juga memberikan dampak serius bagi keberadaan Orangutan  yang dinilai mulai punah.

Dengan rasa kepedulian dan keprihatinan yang tinggi tentang keberadaan Orangutan  khas Kalimantan, membuat para Institute Tingang Borneo Teater (ITBT) Palangka Raya menjadi kelompok teater yang di undang untuk terlibat pada Festival Teater Cirebon 3 yang berskala Nasional.

ITBT Palangka Raya sebagai perwakilan kelompok teater dari pulau Kalimantan yang mempersembahkan naskah berjudul "Kahiu Manangis" (Orangutan menangis) di sutradarai Abdul Khafidz Amrullah itu diselenggarakan oleh kelompok teater Tjaroeban yang dilaksanakan setiap bulan April sejak tahun 2015.

Dengan adanya kesempatan pementasan festival teater terbesar di Cirebon (Jawa Barat) ini, pihak ITBT Palangka Raya mempertunjukan karya seninya yang mengangkat tentang keberadaan Orangutan  Kalimantan (Pongo pygmaeus).

"Ini menarik, karena yang tadinya mungkin masyarakat Cirebon tidak terlalu tahu banyak tahu tentang Orangutan, tapi setelah menonton pementasan kami, jadi banyak pertanyaan yang timbul di benak mereka," kata Manajemen ITBT Palangka Raya, Lusy Oklivtita saat dikonfirmasi,  Sabtu.

Pementasan dari ITBT Palangka Raya, kata Pimpinan Produksi Pentas "Kahiu Manangis" itu, mendapat respon positif dan apresiasi tinggi khususnya penonton dari masyarakat Cirebon.

"Seusai pementasan, kita juga mengadakan sesi diskusi bersama penonton yang hadir saat itu juga," katanya.

Saat sesi diskusi tersebut, kata perempuan yang murah senyum itu, tidak sedikit mereka bertanya apakah benar Orangutan di Kalimantan banyak yang dibantai? Apakah benar status Orangutan  sekarang sudah hampir punah? Apa yang bisa kita lakukan dari Cirebon untuk dapat turut menjaga kelestarian Orangutan? dan banyak lagi pertanyaan mereka yang ingin mengetahui tentang Orangutan Kalimantan.

"Dengan keberhasilan penampilan ITBT Palangka Raya di Cirebon tersebut, membuat kami ingin menyelenggarakan event serupa di ibu kota provinsi Kalteng di tahun 2018. Namun, semuanya itu mesti perlu mendapat dukungan besar dari berbagai pihak khususnya pemerintah setempat dalam mempublikasikan keragaman daerah melalui seni teater," katanya.

Selain itu, ia menambahkan, bahwa kota Palangka Raya perlu menggagas sebuah ide acara yang bisa menjadi wadah penggiat seni teater seperti di daerah-daerah lainnya.

Pihaknya juga mengatakan, sangat senang bahwa ITBT bisa tampil satu event bersama teater Indonesia, yakni Nano Riantiarno dan Putu Wijaya.


Ini Nama-Nama ITBT Palangka Raya Sebagai Perwakilan Kelompok Teater dari Pulau Kalimantan Dengan Naskah Berjudul "Kahiu Manangis" Sutradara  Abdul Khafidz Amrullah : 
Pimpinan produksi : Lusy Oklivtita
Pemain : Noventri Andika, Dava Malik Ibrahim, dan Julius Leonard Margana Simanjuntak
Penata Musik : Khara Makrothomia Toda, Lampang  Sastra Wijaya



*Penulis: Lusy Oklivtita