Astaga! Tukang Bangunan Proyek Desa Kandui Dilukai Orang tak di Kenal

id barito utara, barut, muara teweh, Desa Kandui, kalimantan tengah, kalteng, Pekerja Proyek Desa Kandui Barut Dilukai Perampok

Astaga! Tukang Bangunan Proyek Desa Kandui Dilukai Orang tak di Kenal

Danuri diduga korban perampokan di Desa Kandui Kecamatan Gunung Timang ketika mendapat perawatan di RSUD Muara Teweh, Sabtu (22/4/17). (Istimewa)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Seorang warga Desa Kandui Kecamatan Gunung Timang Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah bernama Danuri (56) yang biasa bekerja sebagai tukang pembangunan proyek tersebut terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh akibat dilukai orang tidak di kenal diduga ingin merampok rumahnya.

"Malam itu suaminya telah tidur pulas di dalam kamar rumah. Tiba-tiba ia mendengar ada suara pukulan, namun kerena kondisi rumah saat itu gelap (lampu mati) dia tak tahu siapa yang memukul dan dipukul," kata istri korban Rusmati (40) ketika ditemui wartawan di RSUD Muara Teweh, Sabtu.

Peristiwa tersebut terjadi Jumat (21/4) sekitar pukul 23.00 Wib, di rumah korban yang terletak di Jalan Negara MUara Teweh - Banjarmasin kilometer 60 di RT 4 Desa Kandui Kecamatan Gunung Timang atau di sekitar kantor Polsek Gunung Timang.

Menurut istri korban, saat itu di dalam rumah gelap dan dia tidak bisa melihat dengan jelas, di mengira kalau suaminya yang memukul orang yang masuk ke dalam rumah kami.

"Lalu saya memegang orang itu yang tidak tahunya adalah pelaku, dan pelaku pun menendang saya hingga sampai ke luar dari dalam kamar," katanya.

Rusmini yang panik kala itu langsung berteriak meminta pertolongan, namun lantaran rumahnya dan tetangga lainnya yang berjarak cukup jauh, sehingga tidak ada yang datang menolong.

Beruntung saat itu pelaku tampaknya panik mendengar suara teriakan dari istri korban, lalu kabur melalui pintu belakang rumah.

"Pelaku sepertinya masuk dari belakang rumah dan mematikan lampu di dalam rumah, kita tidak ingat apakah pintu belakang rumah telah dikunci atau tidak, sepintas saya lihat perawakan orang itu bertubuh tinggi dan menggunakan penutup muka (topeng)," katanya.

Setelah pelaku lari jalan pintu belakang, Rusmiati lalu bergegas mengunci pintu belakang rumah, serta menghidupkan listrik di dalam rumahnya dengan menghidupkan kembali meteran (KWH) listrik PLN yang dimatikan oleh pelaku.

"Saat kembali kekamar saya lihat kepala suami saya banyak mengeluarkan darah, di sekitarnya saya juga menemukan palu yang digunakan pelaku untuk memukul suami saya," ujarnya .

Setelah melihat suaminya yang terluka, Rusmati pun nekat malam itu keluar rumah untuk mencari bantuan yakni dengan mendatangi kantor Polsek Gunung Timang. Sebelum pergi terlebih dahulu dia membekali suaminya dengan pisau untuk berjaga-jaga, sebab khawatir pelaku akan balik ke rumah dan menyerang lagi.

Hingga kini belum diketahui motif pelaku apakah ingin merampok atau berniat membunuh korban, namun pengakuan istri korban ada uang senilai Rp300 ribu lebih yang hilang, diduga diambil oleh pelaku.

"Setelah saya melapor ke kantor Polsek Gunung Timang, petugas langsung datang rumah, baru banyak warga berdatangan ke rumah kami. Suami saya yang terluka lalu dilantarkan ke Puskesmas terdekat dan kemudian dirujuk ke RSUD Muara Teweh," ujarnya.

Kapolsek Gunung Timang Iptu Ecky Widi Prawira yang dikonfirmasi wartawan membenarkan kejadian itu. Kasus ini sekarang masih dalam proses sidik Polsek Gunung Timang.

"Nanti kalau sudah A1 motif dan tersangkanya akan kita sampaikan," ujar Ecky.