Tongkang Dilarang Berlayar Debit Air Sungai Barito Naik

id barito utara, sungai barito, tingkat membawa batubarara, jembatan barito, kalimantan tengah

Tongkang Dilarang Berlayar Debit Air Sungai Barito Naik

Tongkang mengangkut tambang batu bara berlayar di Sungai Barito di wilayah Kecamatan Teweh Tengah Kabupaten Barito Utara. (Foto Antara Kalteng/Kasriadi)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Dinas Perhubungan Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, melarang tongkang yang mengangkut batu bara dan kayu melewati bawah Jembatan KH Hasan Basri karena debit air Sungai Barito naik.

"Sejak Senin (24/4) siang semua angkutan tambang dan kayu dilarang melewati jembatan karena permukaan air Sungai Barito di atas normal," kata Kepala UPTD Dermaga Muara Teweh Dinas Perhubungan Barito Utara Muhammad Nurdin di Muara Teweh, Selasa.

Sejumlah tongkang bermuatan batu bara maupun kosong sempat melintasi Jembatan K.H. Hasan Basri pada beberapa hari lalu, saat debit Sungai Barito normal, namun kini dilarang berlayar.

Kenaikan debit air di pedalaman Sungai Barito itu, akibat curah hujan tinggi, terutama di wilayah utara Kabupaten Murung Raya dan sebagian lainnya karena air sungai meluap di kawasan Kabupaten Barito Utara.

Ketinggian air permukaan Sungai Barito pada Minggu (23/4) pagi tercatat 11,90 meter menunjukkan angka di atas normal sehingga tongkang dan kapal besar tidak bisa melintas di bawah jembatan sepanjang 270 meter yang dibangun pada 1990 itu.

"Untuk sementara transportasi sungai, khususnya angkutan kapal bertonase besar, dari hulu ke hilir dihentikan sampai kondisi air sungai turun," kata Nurdin.

Ia mengatakan sebagian besar angkutan kapal tunda (tugboat) dan tongkang batu bara sudah berlayar sebelum ketinggian air Sungai Barito di atas normal.

Namun, sejumlah tongkang bermuatan puluhan ribu ton batu bara milik perusahaan pemegang izin kuasa pertambangan (KP) dan pemegang izin perjanjian karya pengusahaan pertambangan batu bara (PKP2B) terpaksa bersandar di kawasan hutan pinggiran Sungai Barito karena tidak bisa melewati jembatan.

"Sejumlah tongkang masih ada tertahan di wilayah hulu, sebagian besar sudah lewat saat air belum naik," katanya.