Sampit (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengoptimalkan pemanfaatan teknologi agar sistem informasi dan komunikasi makin efektif dan keuangan bisa lebih efisien.
"Bupati sudah menandatangani nota kesepakatan kerja sama dengan Institut Teknologi 10 November Surabaya pada 4 April lalu. Tujuannya untuk peningkatan dan percepatan komunikasi dan informasi di Kabupaten Kotawaringin Timur, khususnya di lingkungan pemerintah daerah," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kotawaringin Timur, Sanggul Lumban Gaol di Sampit, Rabu.
Kerja sama ini meliputi banyak hal dan tidak menutup kemungkinan diperluas pada bidang pendidikan, pelatihan kerja dan lainnya. Untuk menindaklanjuti kerja sama ini, ITS mengirim tim ke Sampit untuk melakukan bimbingan dan pendampingan.
Kegiatan yang akan dilakukan dalam waktu dekat adalah pemasangan kabel optik jaringan internet di setiap satuan organisasi perangkat daerah. Kegiatan ini ditargetkan operasional secara total di seluruh satuan organisasi perangkat daerah hingga ke kecamatan, paling lambat 2019 mendatang.
Pemerintah daerah memilih bekerjasama dengan ITS karena perguruan tinggi itu sudah berhasil membantu Pemerintah Kota Surabaya dalam hal peningkatan sistem komunikasi dan informasi. Saat ini Surabaya menjadi rujukan dalam pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi.
Jika sistem yang sama juga sudah terbangun di lingkup Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, maka pemerintahan akan makin efektif dan pelayanan kepada masyarakat bisa lebih ditingkatkan. Semua akan terpantau, transparan dan lebih cepat karena laporan terkini masing-masing instansi akan terlihat.
Sinergitas program antarinstansi juga akan makin mudah dan meningkat. Bupati juga dengan mudah mengontrol kondisi setiap satuan organisasi perangkat daerah, termasuk dalam hal laporan terkini tingkat kehadiran seluruh aparatur sipil negara.
"Ini akan memudahkan dalam mewujudkan daerah kni sebagai "smart city". Ini juga nanti bisa dimanfaatkan untuk memasarkan produk-produk UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah, pariwisata dan lainnya hingga ke internasional. Setelah itu, baru di 2019 memperkuat di tingkat kecamatan dan desa," kata Sanggul.
Perubahan ini juga akan membawa efisiensi yang cukup besar bagi daerah. Selama ini setiap satuan organisasi perangkat daerah menghabiskan biaya sekitar Rp7 juta per bulan untuk membayar tagihan internet.
Dengan jumlah 36 satuan organisasi perangkat daerah, maka pertahunnya menghabiskan biaya Rp3,6 hingga Rp5 miliar, padahal jika menggunakan kabel optik maka biaya yang dikeluarkan diperkirakan hanya separuhnya.
Dampak lainnya, Kotawaringin Timur mendapat apresiasi pemerintah pusat yang kemudian menetapkan Kotawaringin Timur termasuk dalam 50 daerah yang menjadi proyek percontohan penerapan sistem komunikasi dan informasi. Padahal, kerja sama itu baru terjalin dan baru akan dimulai.
Berita Terkait
TP PKK Sawahan dirikan dapur umum bantu korban banjir
Jumat, 3 Mei 2024 12:59 Wib
KPU plenokan perolehan kursi dan calon terpilih DPRD Bartim Pemilu 2024
Jumat, 3 Mei 2024 12:54 Wib
Terdata 140 akun aktif pelamar PPS di KPU Bartim
Jumat, 3 Mei 2024 6:07 Wib
DLH Kotim siapkan dua tempat pengolahan sampah mandiri
Jumat, 3 Mei 2024 5:44 Wib
Distan Bartim optimalkan lahan rawa dukung pencapaian ketahanan pangan
Jumat, 3 Mei 2024 5:33 Wib
KPU Kotim tetapkan 40 caleg terpilih hasil Pemilu 2024
Jumat, 3 Mei 2024 5:19 Wib
Parade dan tarian kolosal guru-murid meriahkan Hardiknas di Kotim
Kamis, 2 Mei 2024 17:07 Wib
Petani hortikultura di Kotim merugi akibat lahan dilanda banjir
Rabu, 1 Mei 2024 22:19 Wib