Pemkab Seruyan Gelar Bimtek Pemetaan GIS

id seruyan, Bimbingan Teknis, bimtek, GIS, sekda seruyan, haryono

Pemkab Seruyan Gelar Bimtek Pemetaan GIS

Sekda Seruyan Haryono. (Istimewa)

...untuk menyebarkan data geografis, dan dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat untuk menunjukkan batas tanah dan menyelesaikan sengketa lahan antardesa,"
Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah menggelar bimbingan teknis pemetaan menggunakan sistem informasi geografi atau geographic information system di daerah itu.

Bimbingan teknis (Bimtek) pemetaan sistem informasi geografi (GIS) yang dilaksanakan di Kuala Pembang, Kamis, diikuti perwakilan seluruh kecamatan, kelurahan dan desa di Seruyan.

Sekretaris Daerah Seruyan Haryono ketika membuka bimtek mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan kemampuan kepada aparatur kecamatan, kelurahan dan desa dalam membuat peta digital.

"Peta GIS merupakan salah satu cara yang paling jelas dan akurat untuk menyebarkan data geografis, dan dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat untuk menunjukkan batas tanah dan menyelesaikan sengketa lahan antardesa," katanya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Seruyan ini menjelaskan, penetapan dan batas wilayah diperlukan untuk memberikan kejelasan dan kepastian hukum terhadap batas wilayah suatu desa.

Proses penataan batas desa yang dilakukan pemerintah daerah seyogyanya dimaksudkan untuk memberikan kepastian hukum terhadap batas administrasi suatu desa, sehingga mempermudah tata ruang dalam perencanaan pembangunan desa ke depannya.

"Sampai saat ini tim penetapan dan pengesahan batas desa atau kelurahan tingkat kabupaten terus berupaya melakukan penataan batas desa di setiap kecamatan," katanya.

Hingga 2016 lalu, penataan batas desa baru mencapai angka 20 persen dari 100 desa/kelurahan yang tersebar di 10 kecamatan di "Bumi Gawi Hatantiring".

"Angka 20 persen yang baru dicapai merupakan angka yang sangat memprihatinkan, dari 10 kecamatan, baru ada dua kecamatan yang sudah ada penegasan dan pengesahan batas sampai menjadi peta," katanya.

Menurutnya, untuk melakukan penataan batas wilayah bukan hal yang mudah. Diperlukan partisipasi dari perangkat kecamatan, kelurahan dan desa. Kemudian, penetapan dan penegasan batas wilayah juga sangat bergantung kepada kemampuan sumber daya manusia yang sehari-hari menghadapi masalah lahan yang memerlukan kepastian letak lokasi maupun luas wilayah.

"Saat ini tenaga teknis pengukuran dan pemetaan sangat terbatas, karena itu dengan bimtek ini kita berharap SDM perangkat kecamatan, kelurahan hingga desa dapat meningkat sehingga penetapan dan penegasan wilayah bisa diselesaikan," katanya.