Waduh! 11 Warga Seruyan Terserang DBD

id Seruyan serangan DBD, 11 Warga Seruyan Terserang DBD

Waduh! 11 Warga Seruyan Terserang DBD

Salah satu korban DBD (ANTARA FOTO/Rahmad)

Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Sebanyak 11 warga dari dua kecamatan di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah dilaporkan terserang penyakit demam berdarah dengue dalam beberapa bulan terakhir.

"Berdasarkan data Januari hingga April ini, tercatat 11 warga kita yang positif terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD)," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Seruyan Mahdiniansyah di Kuala Pembuang, Jumat.

Ia menjelaskan, ke-11 warga yang terserang penyakit mematikan tersebut terdiri dari anak-anak hingga orang dewasa tersebar di dua kecamatan, yakni Kecamatan Seruyan Raya sebanyak tujuh orang, dan Kecamatan Seruyan Hilir provinsi Kalimantan Tengah sebanyak empat orang.

Pasca kasus DBD yang menimpa warga tersebut, petugas kesehatan langsung diturunkan untuk melakukan pengasapan atau foging pada tempat ditemukannya warga yang terserang DBD.

"Ini sebagai langkah mengantisipasi penyebaran wabah DBD yang diakibatkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Begitu ada kasus kita langsung melakukan foging," katanya.

Selain melakukan foging, untuk mencegah terjadinya DBD di seluruh wilayah Seruyan, Dinkes sudah menggalakkan program satu rumah satu juru pemantau jentik (jumantik).

"Kita juga secara rutin telah membagikan obat pembasmi jentik kepada masyarakat," katanya.

Menurutnya, penyakit akibat gigitan nyamuk seperti DBD memang cenderung mengalami peningkatan saat musim penghujan seperti sekarang. Karena saat itu, air sebagai media nyamuk berkembang biak tersedia dalam jumlah yang melimpah, sehingga nyamuk-nyamuk pembawa penyakit dapat berkembang biak dengan cepat.

"Untuk itu diminta peran serta masyarakat agar dapat menjaga pola hidup bersih, sehingga penyakit DBD dapat dicegah penyebarannya," jelasnya.

Untuk mencegah DBD, masyarakat diminta melakukan tindakan pencegahan dengan cara 3 M, yakni menguras, menutup dan mengubur tempat-tempat penampungan air, selain itu juga mengubur kaleng atau ban bekas yang dikwatirkan dapat menjadi sarang nyamuk.

"Dinkes melalui Puskesmas yang berada di wilayah Seruyan juga akan terus melakukan penyuluhan atau kepada masyarakat tentang kesehatan serta bagaimana menjalankan pola hidup bersih," katanya.