Animo Masyarakat Pulpis Ikut Operasi Katarak Tinggi

id bupati pupis, operasi katarak, dinkes pulpis

Animo Masyarakat Pulpis Ikut Operasi Katarak Tinggi

Bupati Pulang Pisau, H Edy Pratowo didampingi Kepala Dinas Kesehatan dr Muliyanto Budiharjo berdialog dengan warga setelah menjalani operasi Katarak di RSUD Pulang Pisau. (Foto Antara Kalteng/Adi Waskito)

Pulang Pisau (Antara Kalteng) - Bupati Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, H Edy Pratowo mengatakan animo masyarakat terhadap program pengobatan dan operasi katarak gratis cukup tinggi.

"Artinya, selain disambut baik oleh masyarakat, program ini bisa membantu khususnya bagi masyarakat yang tidak mampu," kata Edy Pratowo di Pulang Pisau, Jumat.

Edy Pratowo melihat dari dekat pengobatan dan operasi katarak di ruang operasi RSUD Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. 

Ia juga berharap program pengobatan dan operasi katarak gratis ini bisa kembali dilaksanakan, karena belum semua masyarakat bisa terakomodir, baik itu kurangnya sosialisasi atau ada masyarakat yang belum mengetahui informasi adanya program ini.

Menurut Edy Pratowo, masyarakat diminta untuk bisa memanfaatkan sebaik mungkin salah satu program kesehatan sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat ini. Bukan hanya program pengobatan dan operasi Katarak gratis saja, tetapi program-program kesehatan lainnya juga bisa dimanfaatkan sehingga terciptanya masyarakat yang sehat di daerah setempat dapat terwujud.

Kepala Dinas Kesehatan Pulang Pisau, dr Muliyanto Budiharjo mengungkapkan dalam pengobatan dan operasi Katarak ini juga melibatkan dokter spesialis dari Jakarta. Program ini memang dilaksanakan khususnya untuk membantu masyarakat yang tidak mampu.

"Beberapa warga yang datang juga bukan hanya di Kecamatan Kahayan Hilir saja, tetapi juga kecamatan lainnya," terang Muliyanto.

Dikatakan Muliyanto, tidak semua masyarakat mampu untuk melakukan pengobatan dan operasi sendiri. Biaya yang dibutuhkan untuk operasi katarak ini cukup mahal hingga mencapai Rp15 juta. Tentunya program ini bisa membantu.

Tidak semua masyarakat bisa mendapatkan pengobatan dan operasi katarak ini. Beberapa warga yang ditemui ANTARA, mengaku gagal mengikuti operasi Katarak karena kadar gula darahnya tinggi, walupun dirinya sudah rela antre lama menunggu hingga pagi hari. 

Selain merasa kecewa, beberapa warga tersebut sangat berharap pengobatan dan operasi katarak gratis ini bisa dilaksanakan kembali untuk membantu warga yang tidak mampu.