Murid TK Diajari Gerakan Senam Antipelecehan Seksual

id Kotawaringin timur, Gamerita Saragih, Gerakan Senam Antipelecehan Seksual

Murid TK Diajari Gerakan Senam Antipelecehan Seksual

Guru TK Bhayangkari Sampit mengajarkan gerakan senam anti pelecehan seksual kepada murid mereka, Jumat (5/5/2017). Senam unik itu untuk melindungi anak dari tindakan pelecehan. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Sejumlah murid taman kanak-kanak di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, diajari gerakan-gerakan sederhana dalam bentuk senam sebagai upaya menghindarkan mereka dari tindakan pelecehan seksual.

"Melalui senam itu diajarkan gerakan cara menghindari tindakan pelecehan. Mereka juga diajarkan bagian-bagian tubuh mana yang tidak boleh disentuh orang," kata Guru TK Bhayangkari, Gamerita Saragih di Sampit, Jumat.

Sebulan terakhir, TK Bhayangkari makin sering melaksanakan senam antipelecehan seksual. Selain tujuan olahraga, para guru ingin gerakan-gerakan dalam senam itu selalu diingat murid mereka sehingga bisa refleks menghindar jika ada orang yang mencoba melakukan pelecehan seksual.

Maraknya kejahatan pelecehan seksual di sejumlah daerah turut menjadi kekhawatiran guru dan orangtua murid di Kotawaringin Timur. Kejahatan itu mungkin saja terjadi di mana saja sehingga harus diwaspadai.

Untuk itulah guru TK Bhayangkari makin sering melaksanakan senam antipelecehan seksual. Harapannya, murid juga bisa melindungi dirinya ketika sedang berada lepas dari pengawasan orangtuanya.

Tidak hanya bagi anak-anak, senam anti pelecehan seksual itu juga bermanfaat bagi perempuan remaja dan dewasa sebagai perlindungan diri. Gerakan senam antipelecehan seksual cukup sederhana namun cukup efektif untuk menjaga anggota tubuh yang sensitif.

"Kami juga mengajari anak-anak supaya melapor kepada guru atau orangtua jika mereka merasa dalam kondisi berbahaya atau terancam. Semua ini adalah pencegahan dari kejahatan pelecehan seksual," kata Gamerita.

Orangtua diimbau meningkatkan pengawasan terhadap anak untuk mencegah anak menjadi korban berbagai kejahatan. Kewaspadaan diperlukan karena kejahatan bisa saja terjadi kapan, di mana dan oleh siapa saja, bahkan oleh orang yang sudah lama dikenal.