Waduh! Ternyata Kesepakatan Tambang Bebatuan di Kalteng Belum Tuntas?

id DPRD Kalimantan Tengah, DPRD Kalteng, Elisa Lambung, tambang Bebatuan Di Kalteng Belum Tuntas, galian c ilegal

Waduh! Ternyata Kesepakatan Tambang Bebatuan di Kalteng Belum Tuntas?

Anggota DPRD Kalteng, Elisa Lambung (Foto Instagram Elisa Lambung)

... Kita tidak ingin masalah tambang bebatuan terus menerus bermasalah,"
Palangka Raya (Antara Kalteng) - Anggota DPRD Kalimantan Tengah Elisa Lambung menilai kesepakatan Pejabat Sekda Pemerintah Provinsi dengan para pihak yang terlibat di tambang bebatuan belum tuntas atau menyelesaikan berbagai permasalahan.

Kesepakatan yang telah dibuat tersebut akan berdampak kepada ruginya pemilik lahan tambang bebatuan karena tidak sesuai antara hasil dan kewajiban, kata Ellisa di Palangka Raya, Minggu.

"Saya menyarankan perlu dilakukan pengkajian multi aspek agar didapat solusi terbaik bagi semua pihak serta sesuai kondisi di lapangan. Jadi, saat diterapkan dapat diterima dan tidak menimbulkan masalah baru," ucapnya.

Pj Sekda dengan para pihak tambang bebatuan, baru-baru ini menyepakati harga pasir granit Rp50 ribu di lokasi dan di jual seharga Rp175 ribu, sedangkan harga pasir pasang di lokasi Rp100 ribu dijual seharga Rp350 ribu hingga Rp450 ribu.

Wakil Rakyat Kalteng dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini mengatakan harga pasir di lokasi tersebut pemilik lahan tambang bebatuan hanya mendapat 30 persen dan masih dibebankan membuat atau memelihara jalan serta reboisasi.

"Ini yang saya maksud kesepakatan mengenai tambang bebatuan belum tuntas. Perlu dilakukan pengkajian secara menyeluruh dan menguntungkan semua pihak. Kita tidak ingin masalah tambang bebatuan terus menerus bermasalah," kata Elisa.

Baca :Pemprov Kalteng Belum Tetapkan Het Pasir Uruk, Ada Apa Ya?

Sebelumnya, pejabat Sekda Kalteng Syahrin Daulay mengatakan Pemprov telah memperkenankan tambang bebatuan dapat beraktivitas kembali. Hanya, sementara ini lokasi yang diperbolehkan yakni Panarung, Mahir Mahar, Tjilik Riwut km13, km18, km 19, km 23 dan km38 Kota Palangka Raya.

Sementara harga pasir granit per ret Rp50 ribu dengan harga jual kepada masyarakat Rp175 ribu, pasir pasang harga di lokasi Rp100 ribu dan dijual sekitar Rp350 ribu hingga Rp450 ribu.

"Kalau mengenai jalan masuk tambang di Tjilik Riwut Km 23 yang masih bermasalah, kita sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak. Semoga dua hari kedepan sudah ada solusi dan bisa dibangun jalan sendiri," kata Syahrin. 


Baca :