Perbankan Diminta Layani Kredit Petani Tambak Seruyan

id petani tambak, tambak seruyan, dprd seruyan

Perbankan Diminta Layani Kredit Petani Tambak Seruyan

Ilustrasi - Dua petani tambak siap menebarkan benih ikan bandeng. (lautan-luas-ki)

Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Perbankan di Kalimantan Tengah diminta untuk dapat memberikan fasilitas kredit usaha kepada petani tambak di wilayah Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan.

"Ada banyak petani tambak yang kesulitan modal sehingga usaha mereka sulit berkembang," kata Staf Ahli DPRD Seruyan Totok Sugiharto di Kuala Pembuang, Minggu.

Totok yang juga aktif membina usaha tani mengatakan, para petani tambak di wilayah pesisir Seruyan kerap mengalami kesulitan modal, terutama untuk membeli berbagai kebutuhan usaha tambak, terutama saat mengalami gagal panen.

"Atau saat harga ikan anjlok, otomatis mereka kesulitan modal karena dari harga jual ikan saja tidak menutupi modal yang telah dikeluarkan," katanya.

Menurut mantan Anggota DPRD Seruyan ini, petani tambak di pesisir Seruyan jumlahnya sangat banyak. Bahkan jika dibandingkan dengan kabupaten yang memiliki daerah pesisir, dari segi luasan, budidaya ikan tambak, khususnya untuk ikan bandeng di Seruyan merupakan salah satu yang terbesar di Kalteng.

Kondisi ini harusnya menjadi pertimbangan bagi pihak perbankan untuk menyalurkan kredit dengan melihat besarnya potensi tambak di `Bumi Gawi Hatantiring`.

"Tapi mayoritas petani tambak selama ini hanya mengandalkan modal usaha tambak secara mandiri, dan saya kira tidak ada salahnya bagi perbankan untuk mencoba menyalurkan kredit bagi petani tambak," katanya.

Sementara itu Pemimpin Bank Kalteng Kuala Pembuang Tajudinnor Asra menjelaskan, secara umum hingga Februari 2017 penyaluran kredit di Seruyan dari Bank Kalteng mencapai Rp200,2 miliar.

Khusus untuk kredit produktif, kredit sudah disalurkan ke berbagai sektor termasuk sektor pertanian, perikanan tangkap dan termasuk pula perikanan tambak.

Kredit yang disalurkan untuk usaha tambak memang banyak macet jika dibandingkan dengan kredit untuk sektor lain. Hal itu terjadi karena petani tambak sering mengalami gagal panen yang dipicu oleh berbagai faktor.

"Kita sebenarnya ingin fasilitas kredit diberikan bukan hanya untuk pengusaha besar tapi menyentuh hingga usaha kecil termasuk usaha tambak. Khusus untuk usaha tambak, pemerintah sebenarnya bisa mengambil peran untuk melakukan pembinaan dalam upaya meminimalisasi gagal panen," katanya.