Palangka Raya (Antara Kalteng) - Asisten I Setda Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Eka Murni menyebut semua pihak harus menyadari bahwa kualitas hidup perempuan yang optimal berpengaruh besar terhadap peningkatan kualitas generasi penerus Bangsa Indonesia.
Perempuan sangat menentukan kondisi anak-anak yang dilahirkan terhadap tumbuh kembang anak secara fisik dan mental serta intelegensi, kata Eka saat Rapat Koordinasi Daerah Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Anak se-Kalteng di Palangka Raya, Jumat.
"Jadi, pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender serta perlindungan anak merupakan bagian tak terpisahkan bahkan menjadi satu kesatuan dalam proses pembangunan manusia Indonesia yang berkualitas," tambahnya.
Berbagai program pemberdayaan perempuan yang telah dilaksanakan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Kalteng pada tahun 2016, harapannya dapat dievaluasi agar diketahui sejauh mana pencapaian maupun kekurangannya.
Dia mengatakan, evaluasi tersebut juga dapat menjadi bahan untuk mencetuskan rencana prioritas tahun 2018 sesuai dengan kondisi di riil di masing-masing daerah guna mendorong tersusunnya kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang responsif gender secara berkesinambungan.
Ingat, pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender serta perlindungan anak merupakan bagian tak terpisahkan bahkan menjadi satu kesatuan dalam proses pembangunan manusia Indonesia yang berkualitas," ucapnya.
Rakorda Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Anak se-Kalteng mengangkat tema `sinergisitas kesetaraan gender, perlindungan perempuan dan anak menuju Kalimantan Tengah Maju, Mandiri dan Adil untuk kesejahteraan masyarakat menuju Kalteng Berkah".
Asisten I Setda Kalteng ini mengatakan tema tersebut harus dilakukan dengan mendorong kepedulian masyarakat untuk terlibat dalam pembangunan. Mulai dari pembentukan lembaga berbasis masyarakat uang memunculkan kembali nilai-nilai dan kearifan lokal.
"Gotong royong dan memberi peluang partisipasi perempuan, khususnya dalam proses pengambilan keputusan, serta menempatian perempuan bukan hanya sebagai objek, tapi juga subjek dalam pelaksanaan pembangunan maupun kesejahteraan," demikian Eka.
Berita Terkait
Pemkot Palangka Raya gandeng UMPR perkuat penerapan sekolah inklusif
Senin, 6 Mei 2024 17:30 Wib
Pemkab Kobar dukung tindakan tegas terhadap pencuri buah sawit
Senin, 6 Mei 2024 17:24 Wib
DPRD Kalteng minta hasil reses perseorangan ditindaklanjuti pemprov
Senin, 6 Mei 2024 17:16 Wib
Pelantikan 25 anggota DPRD Murung Raya dijadwalkan 19 Agustus
Senin, 6 Mei 2024 17:09 Wib
Polresta Palangka Raya mulai gencar latihan dalmas hadapi Pilkada 2024
Senin, 6 Mei 2024 17:05 Wib
Pj Bupati Barito Utara ajak para guru amalkan jati diri PGRI
Senin, 6 Mei 2024 16:38 Wib
Pemkab Kotim pertimbangkan tali asih bagi pemilik bangunan di bantaran sungai
Senin, 6 Mei 2024 16:37 Wib
PT Sepatu Bata gulung tikar akibar sepi order, 200 karyawan kena PHK
Senin, 6 Mei 2024 16:33 Wib