Jelang Ramadhan, Kalteng Siapkan Belasan Ribu Ayam

id Kepala Dinas TPHP Kalteng Sutrisno, Kalteng Siapkan Belasan Ribu Ayam Jelang Ramadhan

Jelang Ramadhan, Kalteng Siapkan Belasan Ribu Ayam

Ilustrasi--Ternak Unggas (FOTO ANTARA/Dedhez Anggara)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Dinas Tanaman Pangan, Hotikultura dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah telah mempersiapkan belasan ribu ekor ayam ras di kandang penyangga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jelang ramadhan maupun Idul Fitri tahun 2017.

Disiapkannya belasan ribu ayam ras tersebut juga sebagai upaya mengantisipasi lonjakan harga yang rawan terjadi saat ramadhan ataupun menjelang Idul fitri, kata Kepala Dinas TPHP Kalteng Sutrisno, Palangka Raya, Sabtu.

"Sejauh ini ketersediaan ayam ras masih sangat mencukupi, tapi ya tetap perlu ada stok untuk jaga-jaga. Apalagi kebutuhan Ayam ras di Kalteng ini kan masih bergantung provinsi lain, bisa saja distribusinya terganggu," tambahnya.

Dia juga menjamin ketersediaan daging sapi, telur ayam ras dan beras menjelang ramadhan hingga idul fitri. Hanya, pihaknya bersama Tim Penanggulangan Inflasi daerah (TPIP) Kalteng memberikan perhatian serius terhadap bawang merah dan bawang putih.

"Beberapa komoditas, khususnya bawang merah dan bawang putih, masih bergantung dengan daerah lain, sehingga kelancaran distribusi sangat menentukan stabilnya harga di pasaran. Distribusi ini yang juga menjadi perhatian serius kita," kata Sutrisno.

Sebelumnya, Pejabat Sekda Kalteng Syahrin Daulay menyebut pihaknya berupaya keras dan telah menyusun strategi mengantisipasi permainan para spekulan ayam ras setiap menjelang bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.

Dia mengatakan, TPID Kalteng pernah kebingungan karena harga ayam ras di pasaran melonjak tajam saat jelang Ramadhan tahun lalu, ketika di cek ke peternak sama sekali tidak ada perubahan harga jual ke tengkulak.

"Kebutuhan masyarakat terhadap daging ayam ras saat bulan Ramadhan selalu meningkat dibanding hari biasa, sehingga tengkulak memanfaatkan peluang tersebut. Jadi, Kita tidak lagi hanya memikirkan distribusi dan ketersediaan, tapi juga mengantisipasi tengkulak," kata Syahrin.