Ternyata! Sektor Perkebunan Masih Mendominasi Perekonomian Sukamara

id Sektor Perkebunan Masih Mendominasi Perekonomian Sukamara, Bupati Sukamara Ahmad Dirman, area sawit

Ternyata! Sektor Perkebunan Masih Mendominasi Perekonomian Sukamara

Bupati Sukamara H Ahmad Dirman (kanan) dan Direktur USTP, PT SKM, George Utomo saat melakukan penanaman perdana sawit plasma di Desa Laman Baru (Foto Antara Kalteng/Gusti Jainal)

Sukamara (Antara Kalteng) - Bupati Sukamara, Kalimantan Tengah H Ahmad Dirman mengatakan bahwa sektor perkebunan masih menjadi andalan dan mendominasi perekonomian di daerah itu.

"Kita  harapkan  pertumbuhan  sektor  perkebunan akan terus meningkat dan  sampai  saat ini  kontribusi  sektor  perkebunan  masih mendominasi  perekonomian  di Kabupaten Sukamara serta masih merupakan faktor pendorong  utama  perekonomian daerah," kata Dirman saat melakukan penanaman perdana kebun plasma kelapa sawit di Desa Laman Baru belum lama ini.

Menurutnya, pembangunan perkebunan kelapa sawit dan pabrik kelapa sawit memberikan manfaat nyata secara ekonomi meliputi pertumbuhan ekonomi, peningkatan daya beli, pengembangan sentra-sentra ekonomi.

Dengan menerapkan pola kemitraan usaha perkebunan melalui kerjasama pembangunan kebun  plasma dapat meningkatkan sumber ekonomi. Yakni peningkatan pendapatan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. 

"Dalam rangka pemberdayaan ekonomi dan potensi wilayah yang masih cukup besar serta prospek industri kelapa sawit, memiliki peluang untuk terus dikembangkan demi kesejahteraan masyarakat Sukamara," katanya.

Direktur USTP, George Utomo mengatakan PT Sukses Karya Mandiri (SKM) berencana akan bekerjasama dengan petani sekitar proyek yang tergabung dalam wadah koperasi Jati Sejahtera di Desa Laman Baru dengan membangun kebun kelapa sawit seluas kurang lebih 629,42 hektare dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) kurang lebih 244 KK.

"Saat ini lahan yang ada masih terpisah-pisah, oleh karena itu saya harapkan lahan bisa menjadi persegi, sehingga dalam pembangunan lahan plasma nanti tidak terlalu menelan anggaran yang banyak," kata Utomo.

Dia menjelaskan, pihaknya akan membebaskan sejumlah lahan untuk membuat jalan. Misalnya, yang biasa 50 meter bisa jadi 90 meter.

Selain itu, dalam menjalankan pola kemitraan, pihaknya berharap adanya keterbukaan antar masyarakat dan perusahaan hingga mengadakan rapa,t baik dengan KUD, Desa dan pemilik plasma sehingga baik permasalahan maupun pemecahannya dapat diketahui semua pihak.