Penimbun Diproses Hukum, Kata Bupati yang Sering Spontan Pantau Harga di Pasar

Sampit (Antara Kalteng) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, H Supian Hadi mengingatkan pedagang untuk tidak menimbun sembako karena akan memicu kenaikan harga barang dan dampaknya membebani masyarakat.

Bupati Supian Hadi mengaku ada ke pasar dan melihat bawang putih cukup banyak, tapi ketika malam ada berita soal kenaikan harga dan besoknya bawang putih sudah menghilang.

"Saya tidak tahu apakah disimpan atau seperti apa. Apakah ini spekulan atau penimbunan. Kalau penimbunan bisa diproses hukum," ucapnya di Sampit, Sabtu.

Supian ikut memantau perkembangan harga bahan pokok. Bupati termuda di Kalimantan Tengah mengaku sering melakukan inspeksi mendadak ke pasar tanpa mengajak instansi terkait karena itu memang dilakukannya secara spontan.

Mejelang bulan suci Ramadhan hingga lebaran, permintaan bahan kebutuhan pokok meningkat. Jika persediaan barang tidak mencukupi maka harga biasanya dengan cepat akan naik sehingga dikeluhkan masyarakat.

Supian mengajak pedagang menjaga kestabilan pasokan dan stok barang untuk mencegah kenaikan harga. Pedagang diminta tidak mengambil kesempatan menimbun barang dengan tujuan menjual dengan harga tinggi saat stok di pasaran berkurang.

Pedagang diminta memikirkan kepentingan masyarakat luas. Kenaikan harga akan membebani masyarakat, apalagi jika kenaikan harga sudah di luar kewajaran akibat ada tindakan untuk keuntungan pribadi dengan cara yang tidak baik.

"Kalau hari normal, saya minta laporan pantauan harga setiap setengah bulan. Saat seperti sekarang, saya juga akan ikut memantau perkembangan harga secara rutin untuk mengantisipasi terjadinya gejolak harga. Kami meminta pihak Kementerian juga turun tangan untuk memberi solusi," kata Supian.

Untuk menjaga kestabilan harga, pemerintah daerah akan menggelar pasar murah saat Ramadhan nanti. Perusahaan besar swasta juga diminta menggelar pasar murah untuk membantu meringankan beban masyarakat memenuhi kebutuhan pokok.