Jangan Terpancing Isu SARA di Medsos, Penebarnya Berhadapan Polisi

id polres palangka raya, isu SARA, media sosial

Jangan Terpancing Isu SARA di Medsos, Penebarnya Berhadapan Polisi

Kepala Satuan Reserse (Kasat Reskrim) Polres Palangka Raya, Ismanto Yuwono. (Foto Antara Kalteng/Abow)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Kepolisian Resort Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah meminta kepada masyarakat setempat agar tidak terpancing dengan isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) yang berkembang.

"Maksud kita masyarakat sini jangan sampai ikut-ikutan terpancing mengenai isu yang beberapa hari ini ramai di media sosial. Apalagi isunya mengarah ke SARA itu bahaya," kata Kasat Reskrim Polres Palangka Raya, AKP Ismanto Yuwono, Minggu.

Serahkan saja kepada kepolisian apabila ada oknum masyarakat yang membuat situasi dan kondisi daerah kita ini menjadi panas dengan postingannya di medsos, katanya.

Dia meminta, situasi yang sudah kondusif di kota setempat jangan sampai dibuat ramai dengan isu-isu murahan yang bisa memecah belah perbedaan budaya serta agama yang sudah ada.

"Oknum masyarakat yang berani membuat SARA, tentunya bakal berhadapan dengan pihak kepolisian. Dimana kita akan mengetahui apa dan tujuan maksud dari motif oknum penebar isu tersebut," kata pamen di Polres setempat.

Perwira berpangkat balok tiga itu menjelaskan, masyarakat diminta meredam sikap apabila ada terjadi isu SARA. Jangan sampai main hakim sendiri, serahkan semua proses hukumnya itu kepada aparat yang berwajib.

"Masyarakat kita sekarang ini sudah mengerti mengenai hukum, maka dari itu situasi yang kondusif ini mari kita jaga bersama agar tidak pernah membeda-bedakan ras, suku dan agama. Sebab kita adalah warga negara Indonesia yang mengakui perbedaan yang sudah sejak lama di setujui oleh bangsa ini," ucap Ismanto.

Ia menambahkan, pihaknya juga tidak segan-segan memenjarakan pelaku yang selama ini ingin mengadu domba antar umat beragama.

"Yang saya tekankan jangan pernah membeda-bedakan agama satu dengan yang lain. Saling harga-menghargai antar umat beragama yang sudah berjalan selama puluhan tahun. Sekarang ini tidak zaman karena perbedaan satu samalian harus bermusuhan," tutupnya.