Pemkab Kotim Diminta Percepat Penutupan Lokalisasi

id dprd kotawaringin timur, dprd kotim, Hero Harapano Manddouw, Pemkab Kotim Diminta Percepat Penutupan Lokalisasi

Pemkab Kotim Diminta Percepat Penutupan Lokalisasi

Anggota DPRD Kotawaringin Timur, Hero Harapano Manddauw (Foto Facebook Hero Harapano Manddauw)

Penutupan lokalisasi itu harus kita dukung, bahkan apabila perlu harus menjadi contoh bagi daerah lain,"
Sampit (Antara Kalteng) - Sekretaris Komisi III DPRD Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Hero Harapano Manddauw mendorong program kerja pemerintah daerah itu untuk mempercepat penutupan lokalisasi.

"Kita ingin penutupan lokalisasi dipercepat dari batas akhir yang diinteruksikan pemerintah pusat, yakni 2019," katanya kepada wartawan di Sampit, Minggu.

Hero juga mengaku sebagai anggota dewan tidak hanya siap memberikan dukungan moril, tetapi juga siap mendukung dari sisi kebijakan anggaran di tahun berikutnya.

Menurut Hero, penutupan lokalisasi tidak perlu harus menunggu hingga 2019, sebab hal itu akan semakin memperkeruh suasana.

Pemerintah daerah hendaknya mulai sekarang harus intens mensosialisasikan rencana penutupan lokalisasi tersebut kepada penghuni dan pengelola.

"Penutupan lokalisasi itu harus kita dukung, bahkan apabila perlu harus menjadi contoh bagi daerah lain," katanya.

Hero mengatakan, penutupan lokalisasi penuh dilema di dari situlah penyakit masyarakat bermula, baik itu penyakit kelamin menular maupun tindak kejahatan.

Di sisi lain, keeradaan lokalisasi lebih mudah pemerintah memantau semua permasalahan. Namun, dengan ditutupnya lokalisasi diharapkan semua sumber penyakit masyarakat tersebut bisa diberantas.

"Saya maunya tahun ini seluruh lokalisasi yang ada di wilayah Kotawaringin Timur ditutup semua, saya juga yakin pemerintah daerah bisa melakukan hal itu, sebab lokalisasi di daerah itu tidak banyak, hanya beberapa titik saja," ungkapnya.

Sementara itu berdasarkan data pemerintah Kotawaringin Timur saat ini ada tiga lokalisasi dan semuanya akan ditutupsecara serentak.

Ketiga lokalisasi yang akan ditutup tersebut masing-masing yaitu lokalisasi di km 12 Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Pasir Putih Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, km 12 Desa Mekar Jaya Kecamatan Parenggean dan Desa Tangar Kecamatan Mentaya Hulu.

"Berdasarkan hasil pendataan di tiga lokalisasi itu terdapat 72 pemilik karaoke, 275 pekerja seks komersial dan 8 orang operator. Rinciannya, di lokalisasi Pasir Putih terdapat 53 karaoke, 190 orang pekerja seks komersial dan 4 operator yang berasal dari 35 daerah," jelasnya.

Sedangkan, di lokalisasi Tangar terdapat 7 tempat karaoke, 23 pekerja seks komersial dan 2 operator yang berasal dari 12 daerah. Sedangkan di lokalisasi km 12 Desa Mekar Jaya terdapat 14 tempat karaoke, 62 pekerja seks komersial dan 4 operator berasal dari 30 daerah.