Ini Cara Antisipasi Serbuan Pengemis Musiman Ala Dinsos Kotim

id Antisipasi Serbuan Pengemis Musiman, pengemis sampit musiman, dinsos kotawaringin timur

Ini Cara Antisipasi Serbuan Pengemis Musiman Ala Dinsos Kotim

Seorang anak mengemis di depan salah satu swalayan di Sampit, sementara orangtuanya memantau di lokasi parkir, Sabtu (17/9/16) sore. Ada lima anak dan tiga perempuan yang saat itu mengemis di lokasi itu. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Dinas Sosial Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, mulai mengantisipasi serbuan pengemis musiman yang biasanya ramai-ramai datang ke Sampit saat bulan suci Ramadhan.

"Kami bersama Satuan Polisi Pamong Praja akan menggelar razia. Tapi sebelumnya, kami menyebar spanduk berisi imbauan untuk mengajak masyarakat tidak memberi uang kepada pengemis," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Kotawaringin Timur Heriyanto di Sampit, Kamis.

Hampir setiap tahun saat Ramadhan, Kabupaten Kotawaringin Timur diserbu banyak pengemis musiman yang sebagian besar berasal dari luar daerah. Mereka meminta sedekah di titik-titik keramaian, khususnya di Sampit, seperti di pasar, swalayan, pasar Ramadhan dan Taman Kota.

Heriyanto meminta masyarakat Kotawaringin Timur tidak memberi uang kepada pengemis dan gelandangan. Jika ingin bersedekah, disarankan lebih baik disalurkan kepada lembaga-lembaga yang sudah disiapkan seperti panti asuhan dan lainnya sehingga tepat sasaran.

Saat Ramadhan tahun lalu, Dinas Sosial bersama Satuan Polisi Pamong Praja menjaring seorang pengemis kaya. Meski memiliki kelainan anggota tubuh, namun ternyata pengemis asal Kalimantan Selatan itu memiliki mobil sedan mewah dan mengantongi uang jutaan rupiah.

"Dia mengaku kemudian dibuat berita acara dan surat pernyataan, lalu dipulangkan. Mudah-mudahan itu membawa efek jera. Kalau masih mengulangi lagi maka bisa dikurung 1,5 bulan. Tapi kami berharap itu tidak sampai terjadi," kata Heriyanto.

Heriyanto mengakui, seharusnya ada pembinaan yang sesuai aturan bagi gelandangan, pengemis dan orang penyandang masalah sosial lainnya yang terjaring razia. Namun saat ini Dinas Sosial Kotawaringin Timur belum memiliki fasilitas rumah singgah maupun rumah pembinaan.

"Makanya ini yang sedang saya perjuangkan. Kalau belum disetujui karena memang dananya besar, setidaknya tahun depan saya ingin memperbaiki ruangan yang ada untuk dimanfaatkan sebagai tempat pembinaan," tambah Heriyanto.

Rumah pembinaan juga dibutuhkan karena banyak anak-anak di bawah umur yang tersangkut masalah hukum. Terkadang dalam vonis pengadilan, mereka harus dibina Dinas Sosial, namun saat ini masih terkendala belum adanya rumah singgah dan rumah binaan.