Polisi Endus Ada Unsur Kelalaian di Kalawa Water Park Terkait Tewasnya Siswi SD

id Polres Palangka Raya, Polisi Endus Ada Unsur Kelalaian di Kalawa Water Park Terkait Tewasnya Siswi SD, kalawa water park

Polisi Endus Ada Unsur Kelalaian di Kalawa Water Park Terkait Tewasnya Siswi SD

Wahana air Kalawa Water Park Jalan Tjilik Riwut Km 7 (Foto Antara Kalteng/Abow)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Jajaran Polres Palangka Raya, Kalimantan Tengah mengendus adanya dugaan unsur kelalaian atas peristiwa tengelamnya Anisa Safira (12) di wahana air Kalawa Water Park pada Kamis (25/5).

"Saksi yang sudah kita periksa itu ada empat orang, dua guru dari SD Bumi Hutani Lestari (BHL), penjaga wahana air setempat dan pihak managemen setempat juga kita periksa. Dimana kami mengendus ada unsur kelalaian dalam SOP pelayanan terhadap pengunjung," kata Kasat Reskrim Polres Palangka Raya, AKP Ismanto Yuwono, di Palangka Raya, Jumat.

Kepolisian tidak mau banyak membeberkan mengenai unsur kelalaian yang dilakukan pihak managemen wahana air tersebut. Sebab sifatnya ini masih dalam dugaan, apabila hal tersebut terbukti sudah tentu petugas bakal mengambil tindakan lain serta melakukan pemeriksaan lebih lanjut pihak managemen.

"Semuanya statusnya masih saksi dalam kasus ini, kita juga masih melakukan penyelidikan terhadap penyebab kematian anak SD ini," ucapnya. 

Baca : Siswi SD Asal Kotim Tewas Tenggelam di Wahana "Kalawa Water Park" Palangka Raya

Lebih lanjut, Ismanto menceritakan, orangtua korban melihat kondisi anaknya yang sudah terbujur kaku itu sempat mengamuk di kamar jenazah rumah sakit umum dr. Doris Sylvanus. Namun setelah diberikan pengertian yang bersangkutan dapat menenangkan diri.

"Permintaan pihak keluarga korban, perusahaan bertanggung jawab dengan kejadian ini, dengan memulangkan jenazah korban ke kampung halaman orangtuanya di Jawa. Permintaan itu disanggupi oleh pihak managemen Kalawa Water Park, kemudian asuransi dari tiket masuk ke wahana air tersebut nantinya juga bakal diurus secepat mungkin oleh pihaknya," ucapnya.

Dengan peristiwa ini, Perwira berpangkat balok tiga tersebut meminta kepada managemen Kalawa Water Park agar memberi tanda mana saja kolam yang dilarang untuk anak-anak. Apabila hal tersebut sudah ada sudah barang tentu menghindari terjadinya hal tersebut.

"Penyebab kematian belum bisa kita ungkap, dilakukan visum pun juga sulit untuk dipastikan bahwa korban meninggal lantaran penyakitnya kambuh," demikian Ismanto Yuwono