Wali Kota Ajak Warga Tingkatkan Kerukunan Beragama

id wali kota palangka raya, Riban Satia, Wali Kota Ajak Warga Tingkatkan Kerukunan Beragama

Wali Kota Ajak Warga Tingkatkan Kerukunan Beragama

Wali Kota Palangka Raya, HM Riban Satia (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Wali Kota Palangka Raya Riban Satia mengajak warga di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah itu semakin mempererat kerukunan umat beragama guna menjaga situasi daerah setempat agar tetap kondusif.

"Kerukunan agama akan menciptakan ketenangan di tengah masyarakat. Bulan Ramadhan merupakan bulan suci bagi umat Islam sehingga ini juga menjadi momentum tepat untuk meningkatkan toleransi," katanya saat dikonfirmasi di Palangka Raya, Jumat.

Apalagi, kata dia, Provinsi Kalimantan Tengah memiliki julukan "Bumi Tambun Bungai dan Bumi Pancasila" sehingga kewajiban seluruh warga untuk menjaga hal tersebut.

"Kita juga memiliki falsafah `Huma Betang`. Kota Palangka Raya yang menjadi bagian dari Kalimantan Tengah juga sering disebut sebagai representasi keberagaman dan tingkat toleranasi tinggi di Indonesia. Itu harus terus kita jaga bersama," katanya.

Untuk menjaga kerukunan agama, Riban juga meminta para tokoh masyarakat dan tokoh agama mengajak serta membina umat masing-masing untuk bisa menjaga kebersamaan dan saling menghargai.

Di sisi lan, pria yang juga menjadi Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kota Palangka Raya itu, mengatakan umat Islam harus memanfaatkan masjid setiap hari, yakni waktu shalat lima waktu dan kegiatan keagamaan lainnya seperti pengajian.

"Khusus untuk umat Islam, pada Ramadhan ini saya minta dapat memakmurkan masjid-masjid yang harapannya nanti dapat berkelanjutan meski lewat Ramadhan," katanya.

Kepala Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Palangka Raya Baihaqi mengatakan bulan suci Ramadhan merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan toleransi antarumat beragama.

Dia mengajak seluruh elemen masyarakat bersama-sama membentengi diri dari upaya pihak tak bertanggung jawab yang menyebar berbagai isu untuk keuntungan pribadi dan kelompok.

Dia juga mengajak seluruh warga untuk tidak terseret dalam sekat segmentasi mayoritas dan minoritas.

Pandangan itu, katanya, harus disingkirkan demi kemajuan daerah dan bangsa.