Pendidikan di Lamandau Kurang Guru dan Penyebaran Tidak Merata?

id pendidikan di lamandau, dikbud lamandau, Dr Meigo A Basel MSi

Pendidikan di Lamandau Kurang Guru dan Penyebaran Tidak Merata?

Para siswa sedang belajar di sebuah sekolah di Kabupaten Lamandau. (Foto Antara Kalteng/Musa Reban)

Nanga Bulik (Antara Kalteng) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, menegaskan dunia pendidikan di daerah berjuluk Bumi Bahaum Bakuba tersebut masih kekurangan guru pada semua jenjang pendidikan.

"Selain itu, yang masih menjadi kendala adalah penyebaran (penempatan) tenaga pengajar yang belum terlalu merata dan keadaan ini secara perlahan-lahan terus diatasi. Dinas terus berupaya agar ke depannya—dalam waktu dekat bisa merata," jelas Kepala Dinas Dikbud Lamandau, Dr Meigo A Basel MSi.

Meigo juga menepis anggapan yang berkembang bahwa guru yang bertugas di pedesaan dianggap sebagai guru buangan. Penempatan sejak awal dilakukan berdasarkan keputusan, namun dalam perkembangannya bisa saja si guru meminta pindah, namun banyak juga guru yang betah bertugas di desa.

Begitu juga dengan penempatan yang lebih banyak di daerah perkotaan bukan karena ada "anak emas" ataupun "anak tiri". Namun, urainya, semua keadaan tersebut tidak akan lama lagi berubah, soalnya dinas sudah berencana melakukan evaluasi.

Dengan evaluasi tersebut, tuturnya, diharapkan guru akan tersebar merata dan penyebaran tersebut dilakukan sesuai dengan kebutuhan sekolah. "Semua guru yang sudah berstatus sebagai pegawai negeri harus siap, apalagi sejak awal jadi guru sudah membuat surat pernyataan siap ditempatkan dimana saja," tuturnya.

Pemetaan dan evaluasi, sebutnya, akan menghasilkan penempatan yang pas. "Proses evaluasi dilakukan oleh tim sehingga hasilnya benar-benar dapat pertanggungjawabkan ke pimpinan (Bupati, Red) sebagai Pembina kepegawaian," urainya.