Warga Resah Isu Aksi "Begal" Marak di Palangka Raya

id polres palangka raya, aksi begal, Kasat Reskrim Polres Palangka Raya, AKP Ismanto Yuwono

Warga Resah Isu Aksi "Begal" Marak di Palangka Raya

Kasat Reskrim Polres Palangka Raya, AKP Ismanto Yuwono (Foto Antara Kalteng/Abow)

...Ini dasar kami menyatakan hal tersebut adalah kabar bohong,"
Palangka Raya (Antara Kalteng) - Maraknya kabar di sosial media adanya tindak kejahatan seperti begal, membuat resah warga kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah saat ini.

Bahkan pelakunya tidak takut untuk melukai para korban yang menjadi incaran para penjahat tersebut. Anehnya informasi yang digaungkan di medsos itu tidak dilaporkan ke aparat kepolisian.

"Untuk tindak kejahatan jambret itu ada dua laporan saja, TKP nya di sepanjang Jalan RTA Milono dan Jalan Rajawali. Untuk informasi pelaku begal yang dikabarkan marak di medsos sama sekali belum dilaporkan korban yang menjadi kekerasan oknum pelaku yang saat itu beraksi," kata Kasat Reskrim Polres Palangka Raya, AKP Ismanto Yuwono, Senin.

Ismanto menegaskan, guna menangkal isu maraknya tindak kekerasan begal, jambret dan perampokan yang menjadi informasi heboh di dunia maya, kepolisian menyatakan bahwa informasi tersebut adalah informasi hoax.

"Mengapa kita nyatakan informasi itu hoax, sebab korban begal atau perampokan sama sekali tidak ada dilaporkan baik di Polres setempat maupun di Polsek Pahandut. Ini dasar kami menyatakan hal tersebut adalah kabar bohong," katanya.

Mengenai laporan masyarakat yang dijambret oleh pelaku kejahatan di jalan raya, itu memang benar dan laporannya sudah diterima pihak kepolisian guna menyelidiki pelaku raja tega itu.

"Masyarakat diimbau jangan takut dengan adanya informasi yang tidak benar beberapa minggu ini beredar. Pasalnya informasi tersebut membuat takut masyarakat ketika hendak bepergian keluar rumah, terutama para perempuan," ucapnya.

Guna menangkal isu tersebut, kepolisian di wilayah Polres setempat selalu menggiatkan patroli di sejumlah tempat, Hal itu dilakukan tak lain guna mempersempit ruang para pelaku kejahatan untuk melancarkan aksinya.

"Jumlah polisi terbatas di kota ini, maka dari kerja sama masyarakat untuk menjaga kamtibmas harus digalakkan. Ini demi keamanan seluruh masyarakat yang tinggal di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah," demikian perwira berpangkat balok tiga itu.