Nah! Pemudik Melalui Pelabuhan Sampit Diprediksi Turun, Kenapa?

id PT Dharma Lautan Utama Cabang Sampit, Hendrik Sugiharto, Pemudik Melalui Pelabuhan Sampit Diprediksi Turun

Nah! Pemudik Melalui Pelabuhan Sampit Diprediksi Turun, Kenapa?

Manajer PT Dharma Lautan Utama Cabang Sampit, Hendrik Sugiharto. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

...kami berharap jumlah penumpang tetap tinggi karena bertepatan dengan musim liburan,"
Sampit (Antara Kalteng) - Jumlah pemudik melalui Pelabuhan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah pada Idul Fitri 1438 Hijriyah ini diprediksi turun 10 persen dibanding tahun lalu.

"Kami ke Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Kehutanan, dapat informasi soal banyak perusahaan perkebunan kelapa sawit yang memulangkan karyawan akibat turunnya harga sawit dalam setahun ini dan mereka itu tidak kembali ke Kalimantan Tengah. Makanya kami prediksi jumlah pemudik turun," kata Manajer PT Dharma Lautan Utama Cabang Sampit Hendrik Sugiharto di Sampit, Senin.

Pemudik di Kabupaten Kotawaringin Timur setiap tahunnya didominasi karyawan perkebunan kelapa sawit. Itu karena sebagian besar karyawan perkebunan merupakan pekerja yang datang dari pulau Jawa dan daerah lainnya.

Kurang stabilnya harga kelapa sawit setahun terakhir berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan mempertahankan jumlah karyawan. Akhirnya, pemulangan karyawan diprediksi akan berdampak pada turunnya jumlah pemudik, khususnya yang melalui Pelabuhan Sampit.

Hendrik memprediksi jumlah pemudik turun sekitar 10 persen. Tahun lalu jumlah pemudik yang dilayani PT Dharma Lautan Utama dan PT Pelayaran Nasional Indonesia di Pelabuhan Sampit sekitar 25.000 orang, sedangkan tahun ini diperkirakan hanya 21.000 sampai 22.000 penumpang.

"Saat ini saja belum ada peningkatan penumpang. Tapi kami berharap jumlah penumpang tetap tinggi karena bertepatan dengan musim liburan," harap Hendrik.

Musim mudik lebaran tahun ini, PT Dharma Lautan Utama kembali menyiapkan delapan call atau keberangkatan mulai H-15 lebaran dengan tujuan Semarang dan Surabaya. Kapal yang digunakan KM Kirana I dan Kirana III dengan kapasitas 850 penumpang ditambah angkutan kendaraan.

Sementara itu di kantor PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mulai dipadati calon penumpang. Bahkan penjualan tiket untuk keberangkatan tanggal tertentu sudah ditutup karena seluruh tiket sudah habis terjual.