Curah Hujan Tinggi, BMKG Imbau Masyarakat Kotim Waspada Banjir

id bmkg kotim, Nur Setiawan, Curah Hujan Tinggi, BMKG Imbau Masyarakat Kotim Waspada Banjir

Curah Hujan Tinggi, BMKG Imbau Masyarakat Kotim Waspada Banjir

Kepala BMKG Stasiun Haji Asan Sampit, Nur Setiawan (Istimewa)

Sampit (Antara Kalteng) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memperingatkan masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, untuk tetap waspada banjir karena curah hujan diprediksi masih tinggi hingga akhir Mei.

"Hingga akhir Mei ini masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang-lebat untuk wilayah Kotawaringin Timur dan sekitarnya. Sedangkan untuk bulan Juni diprediksi curah hujannya mulai berkurang hingga memasuki awal musim kemarau yang diperkirakan dimulai akhir Juni atau awal Juli," kata Kepala BMKG Stasiun Haji Asan Sampit, Nur Setiawan di Sampit, Senin.

Curah hujan tinggi selama dasarian III pada Mei 2017 berpeluang terjadi di sekitar sebagian besar Kalimantan bagian tengah.

Dari analisa dinamika atmosfer yang dirilis BMKG, untuk wilayah Kalimantan bagian Tengah dan Selatan, curah hujan bulan Juni 2017 diprediksi pada kisaran menengah yakni antara 100 hingga 400 milimeter perbulan.

Tingginya curah hujan saat ini rawan memicu banjir seperti yang terjadi di sejumlah kecamatan beberapa hari ini. Banjir disebabkan sebagian besar wilayah Kotawaringin Timur termasuk kategori dataran rendah.

Saat terjadi hujan deras cukup lama dan bertepatan air sungai sedang pasang, air bisa meluap menggenangi kawasan dataran rendah di pinggir sungai.

Kondisi itu bisa pula memicu genangan di kawasan kota lantaran air cukup lamban mengalir melalui drainase karena saat itu sungai juga sedang pasang.

"Perlu diwaspadai masih adanya potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat untuk beberapa hari ke depan yang dapat menimbulkan genangan air dan atau banjir," kata Nur Setiawan kembali mengingatkan.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur menujukkan selama Mei 2017 terdapat empat kecamatan yang sempat banjir yakni Bukit Santuai, Antang Kalang, Telaga Antang dan Mentaya Hulu.

Keempat kecamatan itu berada di kawasan Utara yang merupakan hulu Sungai Mentaya.

Banjir di beberapa kawasan saat ini berangsur surut namun masyarakat masih waswas banjir kembali terjadi karena curah hujan masih tinggi.

Bahkan di beberapa lokasi, banjir terjadi lebih dari satu kali.

"Dalam kurun waktu dua minggu terakhir ini, ada empat kecamatan dengan puluhan desa dan ratusan rumah warga terdampak banjir, termasuk fasilitas publik seperti sekolah, tempat ibadah dan puskesmas. Lama waktu banjir bervariasi. Paling cepat surut enam jam dan paling lama 36 jam," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur Sutoyo.

Kondisi itu mengganggu aktivitas masyarakat yang umumnya merupakan petani karet dan karyawan perkebunan karena jalan dan sebagian kebun karet turut terendam.

Sebagian masyarakat memilih bertahan di rumah mereka meski harus memindahkan barang ke tempat yang tinggi agar tidak terendam.

Warga yang rumahnya terendam cukup parah, terpaksa mengungsi ke rumah kerabat mereka yang masih aman banjir.

Pemerintah kecamatan bersama pihak terkait sudah memberikan bantuan sembako dengan cara berkoordinasi dengan perusahaan besar swasta perkebunan yang ada di kecamatan masing.

Tim gabungan terdiri Tim Reaksi Cepat BPBD, Palang Merah Indonesia, TNI dan Polri, bersama-sama melakukan penanggulangan di lapangan.

Sutoyo mengakui jauhnya lokasi dan beratnya medan menjadi kendala yang harus dihadapi tim.