Palangka Raya (Antara Kalteng) - Wakil Ketua Tim Penanggulangan Inflasi Daerah Kalimantan Tengah Setian mengakui faktor distribusi menjadi tantangan terbesar TPID dalam menanggulangi lonjakan harga selama bulan Ramadhan hingga menjelang Idul Fitri.
Tantangan itu karena ketergantungan Kalteng terhadap provinsi lain dalam memenuhi sebagian besar komoditas yang menjadi kebutuhan masyarakat sangat tinggi, kata Setian yang juga Deputi Bank Indonesia Perwakilan Kalteng ini di Palangka Raya, Selasa.
"Jadi, fokus kita sekarang ini bukan hanya mengantisipasi penimbunan, tapi juga bagaimana agar distribusi dari provinsi lain tetap lancar. Kalau itu direalisasikan, maka lonjakan harga berbagai komoditas bisa diantisipasi," ucapnya.
Selain menyiapkan berbagai strategi agar distribusi berjalan lancar, TPID Kalteng juga gencar menjalin komunikasi dengan sejumlah distributor. Komunikasi itu bertujuan untuk mengetahui sejauh mana ketersediaan berbagai komoditas selama ramadhan hingga H+7 Idul Fitri.
Setian mengatakan, yang menjadi perhatian serius, di antaranya ketersediaan beras, minyak goreng, gula, daging ayam ras, bawang merah dan bawang putih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat tidak hanya pada saat ramadhan tapi juga H+7 Idul Fitri.
"Sejauh ini ketersediaan beberapa komoditas itu aman. Para distributor juga telah mempersiapkan stoknya hingga H+7 Idul Fitri. Tapi, ya, kita tetap mengharapkan masyarakat tetap cerdas agar tidak terlalu berlebihan membeli berbagai komoditas," kata Setian.
TPID Kalimantan Tengah bersama Aparat Kepolisian setempat juga berencana akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah agen dan pangkalan gas untuk mengecek kebenaran harga jual gas 3kg yang informasinya mencapai Rp22 ribu per tabung.
Sidak ini dilakukan karena Pemerintah Kota Palangka Raya telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk gas 3kg di tingkat Pangkalan per tabung Rp17.500 ribu, sementara informasi yang diterima TPID Kalteng ada Pangkalan yang menjual hingga Rp22 ribu.
"TPID selama ini memang cenderung sidak terhadap ketersediaan dan harga komoditas yang berkaitan dengan pangan. Tapi ternyata, dibidang energi juga perlu mendapat perhatian serius karena juga bagian dari yang diperlukan masyarakat," kata Setian.
Berita Terkait
OJK Kalteng nyatakan kredit sektor perbankan meningkat 7,63 persen
Jumat, 19 April 2024 10:01 Wib
KPU Pulang Pisau kembali rekrut PPK dan PPS
Jumat, 19 April 2024 9:59 Wib
Pelaksanaan evaluasi, optimalkan akselerasi penurunan stunting di Kalteng
Jumat, 19 April 2024 9:54 Wib
Pemkab Gunung Mas hibahkan Rp8,3 miliar untuk pengamanan Pilkada 2024
Jumat, 19 April 2024 9:07 Wib
Pemkab Pulang Pisau dapat bantuan videotron dari Pemprov Kalteng
Jumat, 19 April 2024 9:01 Wib
Penumpang bus arus balik Lebaran di Sampit naik tipis
Jumat, 19 April 2024 7:14 Wib
Pemkab Kotim optimalkan normalisasi sungai atasi banjir di Sampit
Jumat, 19 April 2024 6:31 Wib
Pergerakan penumpang periode Lebaran 2024 di Bandara Tjilik Riwut mengalami peningkatan
Jumat, 19 April 2024 6:17 Wib