Permintaan Warga Tinggi, Bulog Sampit Minta Tambahan 1,5 Ton Daging

id Kotawaringin Timur, Kotim, Bulog Kotim, Kurang Daging, Sampit kurang daging, Permintaan Warga Tinggi, Bulog Sampit Minta Tambahan 1,5 Ton Daging

Permintaan Warga Tinggi, Bulog Sampit Minta Tambahan 1,5 Ton Daging

Foto Ilustrasi - Daging (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

Sampit (Antara Kalteng) - Perusahaan Umum Bulog Sub Divisi Regional Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, mengusulkan tambahan 1,5 ton daging karena permintaan masyarakat sangat tinggi.

"Kami sudah mengajukan permintaan ke Bulog pusat sebanyak 1.000 kilogram daging sapi dan 500 kilogram daging kerbau. Respons masyarakat sangat bagus," kata Kepala Seksi Harga Pasar, Pengadaan dan Pelayanan Publik Bulog Sub Divre Sampit, Wanto di Sampit, Senin.

Selasa (6/6) lalu, Bulog Sampit menerima kiriman 1.000 kg daging sapi dan 500 kg daging kerbau. Daging itu kemudian dipasarkan dengan harga Rp80.000 /kg daging sapi dan Rp70.000 /kg daging kerbau.

Sejak dipasarkan Rabu (7/6), respons masyarakat sangat tinggi untuk membeli daging beku impor tersebut. Harga yang dijual Bulog jauh lebih murah dibanding harga di pasaran yang saat ini masih berkisar Rp120.000 hingga Rp140.000 /kg daging sapi.

"Saat ini sudah terjual 900 kilogram daging sapi dan sekitar 250 kilogram daging kerbau. Respons masyarakat cukup bagus makanya Bulog Divre Sampit minta tambahan pasokan," kata Wanto.

Bulog Sampit berharap penjualan daging dengan harga terjangkau itu dapat membantu meringankan beban biaya masyarakat yang ingin mengonsumsi daging. Kegiatan itu juga diharapkan membuat harga daging di pasaran turun.

Bulog berharap harga kebutuhan tidak terjadi kenaikan signifikan meski permintaan meningkat selama Ramadhan ini, khususnya di Kotawaringin Timur. Kenaikan harga sangat membebani masyarakat luas. Bulog berupaya melalukan intervensi pasar untuk menjaga kestabilan harga.

Bulog juga mengusulkan permintaan 1,5 ton bawang putih untuk dijual dengan harga terjangkau supaya harga di pasaran kembali stabil. Bulog terus memantau perkembangan harga kebutuhan pokok dan akan melakukan langkah-langkah untuk mendorong kestabilan harga, khususnya melalui Gerakan Stabilisasi Pangan yang dilaksanakan sejak pertengahan Mei lalu.