Supian Hadi Imbau Masyarakat Kotim Jadikan Perbedaan Perekat Persatuan

id bupati kotim, supian hadi, Supian Hadi Imbau Masyarakat Kotim Jadikan Perbedaan Perekat Persatuan

Supian Hadi Imbau Masyarakat Kotim Jadikan Perbedaan Perekat Persatuan

Bupati Kotim H Supian Hadi bersama Ketua Kadin Kotim Susilo (kiri) dan Wakil Bupati HM Taufiq Mukri. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, H Supian Hadi mengimbau masyarakat untuk menjadikan perbedaan sebagai perekat persatuan serta kekuatan besar untuk membantu pemerintah membangun daerah.

"Perbedaan jangan diperdebatkan atau dipertentangkan. Ini harus disyukuri sebagai rahmat Allah. Kita harus mengelola keberagaman ini sebagai kekuatan besar masyarakat kita sehingga tidak mudah terpecah belah," kata Supian di Sampit, Jumat.

Kabupaten Kotawaringin Timur dihuni masyarakat dengan beragam suku, agama, ras dan antargolongan. Selama ini masyarakat hidup rukun, aman dan damai dengan mengusung toleransi tinggi di masyarakat.

Sejak dulu masyarakat hidup berdampingan dan terus menjaganya hingga sekarang. Sangat disayangkan jika keharmonisan yang susah payah dijaga itu ternoda akibat provokasi pihak yang tidak bertanggung jawab.

Supian meminta masyarakat bisa menyaring dengan cerdas setiap informasi yang masuk. Masyarakat tidak boleh kalah dengan provokasi dan isu-isu menyesatkan yang kini makin marak muncul, khususnya melalui media sosial.

Pesan ini makin gencar disampaikan Supian untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap provokasi yang bisa memecah belah persatuan. Akan rugi jika kondisi daerah tidak kondusif karena dampaknya akan mengganggu hampir semua sektor.

Dalam safari Ramadhan yang dilaksanakan, Supian tak bosan-bosannya mengajak masyarakat menjaga kerukunan dan toleransi. Suasana itu juga tergambar di Kecamatan Antang Kalang beberapa hari lalu, saat Supian yang menghadiri safari Ramadhan di Masjid Al Hadi, juga diminta meresmikan gereja yang lokasinya berdampingan dengan masjid dan tempat ibadah agama lainnya.

Di lokasi itu, empat tempat ibadah dibangun berdampingan yaitu Balai Basarah Kaharingan, Gereja Keluarga Kudus Katolik, Gereja Eka Shinta Kristen Protestan dan Masjid Al Hadi. Ini menjadi gambaran tekad kuat pemerintah daerah dan umat beragama di daerah ini untuk terus menjaga kerukunan tanpa mempertentangkan perbedaan.

"Saya hanya memfasilitasi keberagaman dan memimpikan toleransi agar terus terawat. Mari jadikan perbedaan SARA (suku, agama, ras dan antargolongan) menjadi kekuatan untuk membangun daerah. Jangan sampai satu tetes darah jatuh di Bumi Habaring Hurung hanya karena perdebatan perbedaan. Saya mengimbau jaga silaturahmi, rasa kekeluargaan, kebhinnekaan.

Jaga NKRI dan Pancasila karena kita adalah satu yaitu Indonesia," kata Supian.

Terkait keberagaman agama, Supian selalu mengajak masyarakat menjadikan Kotawaringin Timur sebagai daerah yang agamis. Yakni daerah yang masyarakatnya menjadikan agama sebagai pedoman hidup sesuai dengan ajaran agama masing-masing yang dilandasi toleransi tinggi umat beragama.