Jadi Sorotan Masyarakat, Bupati Ini Hati-hati Tanggapi Kisruh Pungli Puskesmas

id Pungli Puskesmas, Bupati Kotim, Supian Hadi, Hati-hati Tanggapi Kisruh Pungli Puskesmas

Jadi Sorotan Masyarakat, Bupati Ini Hati-hati Tanggapi Kisruh Pungli Puskesmas

Ilustrasi - (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Sampit (Antara Kalteng) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, H Supian Hadi sangat hati-hati menanggapi kisruh dugaan pungutan liar di Puskesmas Ketapang I Sampit yang menjadi sorotan masyarakat.

"Saya tidak mengatakan itu pungutan liar atau tidak, saya juga tidak mengatakan petugas itu mematuhi aturan atau tidak, sebelum kita melihat sejauhmana niat, keinginan dan apa yang dilakukan saat kejadian tersebut. Saya harap masyarakat dan semua pihak terkait tidak usah berkomentar," kata Supian di Sampit, Senin.

Kisruh dugaan pemotongan insentif puluhan pegawai Puskesmas Ketapang I, menjadi perhatian serius. Supian mengaku akan membahas masalah ini dengan pejabat terkait di jajarannya.

Dia sepakat pungutan liar memang harus diberantas untuk meningkatkan pelayanan di Kotawaringin Timur. Namun dia meminta semua pihak jangan memvonis terlebih dulu sebelum ada hasil penyelidikan.

"Kita hormati azas praduga tidak bersalah. Nanti ada tim yang mengkaji dan mempelajarinya. Saya selaku bupati juga akan merapatkan masalah ini, ujar Supian.

Pengungkapan dugaan pungutan liar itu berawal dari laporan pegawai terkait dugaan pemotongan 10 persen insentif setiap pegawai Puskesmas Ketapang I.

Satuan Polisi Pamong Praja Kotawaringin Timur yang menerima laporan itu langsung menindaklanjutinya dengan mendatangi Puskesmas Ketapang I pada Rabu (5/7).

Saat itu tim Satuan Polisi Pamong Praja yang langsung dipimpin komandannya, Rihel, meminta keterangan tiga pegawai, dua di antaranya dibawa kantor Satuan Polisi Pamong Praja untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Tim juga mengamankan uang total hampir Rp19.000.000.

Satuan Polisi Pamong Praja akan melimpahkan kasus ini ke Polres Kotawaringin Timur. Belakangan, malah pihak Puskesmas melaporkan Rihel ke polisi karena dianggap membawa uang dan dokumen milik Puskesmas Ketapang I, tanpa ada berita penyitaan.

Rihel mengaku menyadari risiko pekerjaannya dan dia akan kooperatif menyikapi masalah ini.

Dia siap menjelaskan semua kronologis yang terjadi saat kejadian. Sementara itu, kasus dugaan pungutan liar yang menjadi awal kisruh ini, masih diselidiki Polres Kotawaringin Timur.