Muara Teweh (Antara Kalteng) - Desa di sekitar gardu induk dengan daya 150 kilovolt di Desa Mukut, Kecamatan Lahei Barat, nikmati listrik desa yang berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas blok Bangkanai Kecamatan Lahei.
Peresmian listrik desa itu dilakukan di lapangan bulutangkis atau depan rumah Kepala Desa Mukut yang ditandai pengisian pulsa tekon oleh Kepala Desa Ahmad Sazid didampingi Manejer PT PLN (Persero) Rayon Muara Teweh, Permono Gunawan, Rabu.
Kepala Desa Mukut Ahmad Sazid mengatakan, dengan adanya peresmian aliran listrik yang masuk ke desa ini, tentu sangat disambut warga. Sebab menyalanya lampu listrik di desa ini membuat anak-anak atau putra-putri desa ini bisa belajar pada malam hari.
"Untuk itu, kami dari Pemerintah Desa Mukut menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Barito Utara, pihak PT PLN (Persero) Rayon Muara Teweh, karena aliran listrik yang kami idam-idamkan selama ini sudah bisa menyala dan dinikmati oleh seluruh warga desa," katanya.
Dengan adanya peresmian aliran listrik yang masuk ke desa ini, tentu sangat disambut baik oleh seluruh masyarakat desa penuh rasa suka cita dan mudah-mudahan ini memberi manfaat dan terjadi peningkatan hidup bagi seluruh warga Desa Mukut yang berada di kawasan gardu induk terletak di kilometer 14 Jalan Negara Muara Teweh - Puruk Cahu.
Manejer PT PLN Muara Teweh Permono Gunawan mengatakan program listrik desa ini merupakan program pemerintah pusat. Dalam pemasangan tiang jaringan listrik ini tidak ada biaya atau anggaran untuk biaya ganti rugi lahan.
"Alhamdulillah berkat kerjasama yang terjalin baik dengan Pemerintahan Desa Mukut, maka program pengaliran listrik desa ini sejak Rabu 12 Juli 2017 secara resmi bisa dinikmati seluruh masyarakat desa secara penuh 1 kali 24 jam," kata Permono.
Untuk itu, katanya dirinya selaku pimpinan PT PLN Rayon Muara Teweh menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan kerjasama dari pemerintah desa dalam upaya mensukseskan pemasangan tiang jaringan listrik desa dengan tidak menuntut biaya ganti rugi lahan.
"Program ini merupakan komitmen pemerintah sejak lama untuk PLN menerangi negeri sampai ke pelosok desa. Hanya saja kendala yang terjadi bagi PLN adalah masalah infrastruktur jalan dan jembatan yang belum memadai dalam rangka untuk mengakut material pemasangan tiang dan kabel listrik ke desa-desa," ujar Permono.
Berita Terkait
Dinkes sebut tahun 2027 semua desa di Kotim harus miliki pustu
Kamis, 9 Mei 2024 21:19 Wib
Bupati Kotim apresiasi TMMD bantu buka keterisolasian desa
Rabu, 8 Mei 2024 18:42 Wib
DPMD Kapuas minta pendamping desa lebih aktif
Selasa, 7 Mei 2024 17:23 Wib
Diskominfosantik Kalteng bina KIM Gohong optimalkan sektor kerajinan rotan
Selasa, 7 Mei 2024 9:56 Wib
Kemendagri sosialisasikan UU Desa agar pemda tindak lanjuti muatan baru
Selasa, 7 Mei 2024 6:35 Wib
Pencarian seorang mahasiswa ULM hilang di Kapuas masih berlanjut
Senin, 6 Mei 2024 20:31 Wib
Kepala DPMD Kapuas: 30 KPM telah terima BLT kemiskinan ekstrim 2024
Sabtu, 4 Mei 2024 14:15 Wib
Presiden teken UU Desa dan masa jabatan kades jadi delapan tahun
Jumat, 3 Mei 2024 7:19 Wib