Satgas Pangan Seruyan Berhati-Hati Terhadap Beras Plastik

id Seruyan, Beras Plastik, Kalimantan Tengah

Satgas Pangan Seruyan Berhati-Hati Terhadap Beras Plastik

IIlustrasi - Petugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan menguji beras yang dijual di salah satu agen saat sidak beras sintetis. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Kita fokus pada pengawasan keamanan pangan khususnya beras karena ada kasus pemalsuan beras dari plastik...
Kuala Pembuang, (Antara Kalteng) - Tim Satuan Tugas Pangan Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah fokus mengawasi komoditas beras untuk memastikan kualitas beras terjaga dengan baik.

"Kita fokus pada pengawasan keamanan pangan khususnya beras karena ada kasus pemalsuan beras dari plastik serta menukar kualitas beras yang jelek ke merek premium," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Seruyan, Sugian Noor di Kuala Pembuang, Kamis.

Ia menjelaskan, proses pengawasan akan dilakukan Tim Satgas Pangan dengan turun langsung ke lapangan untuk memantau tempat-tempat penggilingan padi, gudang atau tempat distribusi beras.

"Adapun unsur yang terlibat dalam Tim Satgas Pangan terdiri dari kepolisian, Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan Usaha Mikro Kecil Menengah, DKPP dan Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Seruyan," katanya.

Mantan Asisten II Sekretaris Daerah Seruyan ini mengatakan, selain mengawasi kualitas beras, Satgas juga aktif memantau harga beras untuk mencegah terjadinya permainan harga yang dapat merugikan konsumen.

"Fluktuasi harga akan terus pantau, dan harga jual tidak boleh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan sesuai kondisi daerah," katanya.

Ia menambahkan, khusus beras lokal yang dihasilkan petani Seruyan sejauh ini kualitasnya sudah cukup baik dan aman untuk konsumsi dengan harga jual standar.

"Untuk beras lokal ini aman, baik untuk kualitas maupun harga, bahkan produksi beras lokal kita surplus," katanya.

Menurutnya, komoditas beras yang harus lebih diawasi adalah yang dipasok dari luar Seruyan, seperti dari Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Katingan, serta Sedayu dan Juwana Jawa Tengah.

"Berdasarkan data Januari hingga Mei 2017, ada 4.577 ton beras yang dipasok dari luar Seruyan. Jadi pasokan pangan dari luar ini yang kualitasnya harus kita awasi dengan baik," katanya.