Sampit (Antara Kalteng) - Potensi banjir di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dipicu banyak faktor di antaranya akibat makin berkurangnya kawasan hutan yang menjadi daerah resapan air.
"Banjir bisa disebabkan curah hujan tinggi sehingga sungai kecil meluap, ditambah daerah resapan air berkurang serta anak-anak sungai mulai dangkal karena makin jarang dilewati transportasi sungai dan banyak sampah kayu yang menghalangi alur sungai," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur, Sutoyo di Sampit, Minggu.
Sutoyo mengaku belum mengetahui persis berapa besar berkurangnya kawasan hutan di Kotawaringin Timur. Dia mengaku hanya mendapat informasi bahwa hutan di kabupaten ini sekitar 25 persen.
Selain mengingatkan pentingnya menjaga hutan, Sutoyo mengajak masyarakat membersihkan lingkungan. Sampah seperti batang pohon dan sampah lainnya yang menutup anak sungai harus bersihkan agar arus air selalu lancar sehingga anak sungai tidak sampai meluap ketika terjadi hujan deras.
"Bupati sudah memerintahkan seluruh desa membersihkan sungai. Saat ini Kotawaringin Timur belum ada peningkatan debit air terlalu tinggi. Kondisi permukaan sungai masih di bawah normal," kata Sutoyo.
Sutoyo menyebutkan, lokasi rawan banjir di Kotawaringin Timur terdapat di 10 kecamatan, 14 kelurahan dan 65 desa. Lokasi rawan banjir itu sebagian besar di wilayah Utara atau kawasan hulu sungai Mentaya.
Banjir juga rawan terjadi di kawasan kota Sampit yang meliputi Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang. Pemicunya adalah kurang maksimalnya fungsi drainase sehingga air sering meluap ke jalan dan permukiman saat hujan deras, apalagi jika bersamaan dengan sungai sedang dalam kondisi pasang.
Berita Terkait
Cegah banjir, DPRD nilai penanganan drainase perlu kerja sama lintas sektor
Kamis, 2 Mei 2024 16:26 Wib
Petani hortikultura di Kotim merugi akibat lahan dilanda banjir
Rabu, 1 Mei 2024 22:19 Wib
BPBD Kotim pasok air bersih untuk korban banjir
Rabu, 1 Mei 2024 20:59 Wib
Disdik Kotim pastikan hak pendidikan terpenuhi di tengah situasi banjir
Rabu, 1 Mei 2024 19:56 Wib
Wabup Kotim tinjau SDN 3 Sawahan terendam banjir
Rabu, 1 Mei 2024 17:33 Wib
Legislator Kotim sebut Sampit darurat banjir
Rabu, 1 Mei 2024 15:12 Wib
Menegangkan, evakuasi pasangan lansia korban banjir di Sampit dibayangi kemunculan buaya
Selasa, 30 April 2024 4:57 Wib
Sampit terkepung banjir, BPBD bantu dan evakuasi warga terdampak
Senin, 29 April 2024 15:27 Wib