Pulang Pisau (Antara Kalteng) - Penyidik dari Polres Pulang Pisau yang tergabung dalam Tim Sapu Bersih (Saber) Pungutan Liar (Pungli) menggeledah Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) setempat. Penggeledahan ini terkait banyaknya laporan dugaan pungli yang dilakukan oknum di dinas tersebut.
Belum ada penjelaasan resmi dari pihak Polres maupun penyidik terkait dengan penggeledahan di Disdukcapil setempat, termasuk dari Kasat Reskrim Polres Pulang Pisau, AKP Edia Sutaata SHMH yang terlihat memimpin operasi di lokasi Kantor Disdukcapil yang terletak di kompleks perkantoran Jalan WAD Dhuha itu.
"Untuk sementara kita tidak berani mengeluarkan statmen. Nanti pihak Polres Pulang Pisau akan mengeluarkan secara resmi terkait dengan proses penggeledahan di Disdukcapil ini," kata Edia kepada Antara, Senin (24/7)
Kendati demikian, Edia secara singkat mengungkapkan bahwa penggeledahan tersebut dilakukan oleh penyidik yang tergabung dalam Tim Saber Pungli. Menurutnya, operasi ini juga melibatkan pihak Kejaksaan Negeri setempat.
Dari pantauan Antara, penggeledahan dilakukan bukan hanya dilakukan di ruang Kepala Disdukcapil, namun juga di bagian pelayanan dan di ruangan kepala bidang. Selama penggeledahan, garis polisi juga dipasang di loket pelayanan dan di ruang Kabid Kependudukan.
Penggeledahan yang dilakukan mulai sekitar Pukul 09.00 WIB sehingga praktis tidak ada pelayanan yang diberikan dinas tersebut. Beberapa aparatur sipil Negara (ASN) nampak terkejut dengan kedatangan petugas, dan menunggu memasuki ruangan hingga selesainya penggeledahan.
Sekitar pukul 12.30 WIB penggeledahan dan pengumpulan barang bukti selesai dilakukan. Polisi mengamankan beberapa kotak barang bukti diantara blanko e-KTP, berkas dan sejumlah uang. Tidak diketahui pasti berapa uang yang diamankan hingga menunggu keterangan resmi dari Polres Pulang Pisau terkait dengan penggeledahan tersebut.
Informasi yang beredar, adanya Pungli di Diskcapil yang dilakukan oknum telah beredar sejak lama. Bukan hanya sulitnya warga memperoleh e-KTP karena kekosongan blanko, tetapi juga adanya oknum yang memanfaatkan situasi tersebut untuk melakukan Pungli.
