Muara Teweh (Antara Kalteng) - Sebanyak 16 orang perwakilan dari sembilan Kecamatan di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah mengikuti pelatihan menjahit yang dilaksanakan di Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah setempat.
"Pelatihan menjahit untuk mengurangi jumlah pengangguran yang sebagian besar tenaga kerja dengan tingkat pendidikan dan keterampilan sangat rendah," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi dan UKM Barut, Tenggara Teweng di Muara Teweh, Senin.
Guna mengatasi banyaknya pengangguran itu diperlukan perhatian serius dari pemerintah untuk dapat menyelenggarakan pelatihan kerja untuk membekali, meningkatkan dan mengembangkan kompetisi kerja guna meningkatkan kemapuan, produktifitas dan kesejahteraan tenaga kerja beserta keluarganya.
Pelatihan tenaga kerja, kata dia, terdiri pelatihan tenaga kerja berbasis kompetensi dan pelatihan tenaga kerja berbasis masyarakat. Pelatihan yang dilaksanakan ini adalah pelatihan menjahit.
Para peserta pelatihan diberikan keterampilan dasar menajhit dengan harapan materi pelatihan yang disampaikan nantinya dapat menjadi bekal yang berguna bagi para peserta, baik bekal keterampilan untuk menjahit atau dapat membuka lapangan kerja secara mandiri, dan diharapkan dapat mengembangkan diri ditempatnya masing-masing.
Tenggara mengatakan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 bahwa tenaga kerja merupakan urusan pemerintah (urusan wajib) yang menjadi kewenangan pemerintah daerah.
Dalam rangka pelaksanaan urusan wajib tersebut Disnakertrans,Kop dan UKM Barito Utara tahun 2017 melalui program peningkatan kesempatan kerja mengadakan kegiatan pelatihan tenaga kerja berupa pelatihan menjahit.
"Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 2006 tentang sistem pelatihan kerja nasional, pelatihan kerja adalah seluruh kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan serta mengembangkan komptensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu," kata dia.
Pelatihan menjahit ini dilakukan selama 16 hari mulai Senin (24/7) diikuti warga dari perwakilan di sembilan kecamatan yakni Kecamatan Teweh Tengah, Teweh Baru, Teweh Selatan, Lahei, Teweh Timur, Lahei Barat, Gunung Timang, Gunung Purei dan Montallat.
Berita Terkait
Pemkab Barut gelar forum kick off pembangunan sanitasi permukiman
Kamis, 25 April 2024 20:37 Wib
HUT Otonomi ke-28 harus semakin memperkokoh komitmen membangun daerah
Kamis, 25 April 2024 18:16 Wib
Dishub Kotim gerak cepat perbaiki PJU terbakar
Rabu, 24 April 2024 17:52 Wib
Legislator Mura minta Pemkab anggarkan pembangunan Gedung KONI
Rabu, 24 April 2024 16:33 Wib
Pemkab Gumas bina tenaga kerja konstruksi lokal hadapi persaingan
Rabu, 24 April 2024 15:06 Wib
Lomba Bagasing dan Lawang Sakepeng meriahkan hari jadi ke-218 Kota Kuala Kapuas
Rabu, 24 April 2024 12:46 Wib
Pemkab Barito Utara siap fasilitasi server gedung UKK Imigrasi
Rabu, 24 April 2024 7:23 Wib
Pemkab Barsel gandeng Universitas Gadjah Mada tingkatkan SDM masyarakat
Rabu, 24 April 2024 7:07 Wib