Sampit (Antara Kalteng) - DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantanb Tengah, sesalkan eksekutif yang tidak selektif dalam memilih kontraktor pelaksana pembangunan infrastruktur, karena sebagian terbukti kinerjanya tidak sesuai harapan padahal pemerintah sudah mengeluarkan biaya besar.
"Seperti proyek pembangunan jembatan Sungai Ramban di Kecamatan Mentaya Hilir Utara yang menelan dana Rp9 miliar dari APBD tahun 2016, ternyata hasilnya tidak sesuai harapan dan bahkan jembatannya roboh," kata anggota DPRD Kotawaringin Timur Muhammad Shaleh saat rapat pembahasan laporan pertanggungjawaban APBD 2016 di Sampit, Senin.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang harus lebih selektif memilih rekanan yang akan mengerjakan pekerjaan, khususnya infrastruktur. Panitia lelang jangan hanya melihat dari peserta dengan penawaran paling rendah, tetapi juga mengevaluasi apakah penawaran itu wajar atau tidak, serta bagaimana kinerja rekanan tersebut selama ini.
Pengawasan selama pekerjaan berlangsung harus dilakukan secara serius. Tujuannya agar hasil pekerjaan benar-benar sesuai dengan apa yang ditetapkan dalam kontrak dan berkualitas.
Ketidaksesuaian hasil pekerjaan seharusnya sudah bisa diketahui saat pekerjaan berlangsung jika pengawasan benar-benar dilakukan sesuai prosedur. Jika ditemukan ketidaksesuaian, seharusnya saat itu juga dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
Hasil pekerjaan setiap kontraktor juga harus dievaluasi sebagai catatan pemerintah daerah. Hal itu sebagai gambaran jika kontraktor tersebut kembali mengikuti lelang pada tahun berikutnya.
"Kalau terjadi kendala atau hasilnya yang kurang memuaskan akibat kontraktor yang tidak profesional, maka masyarakat yang merasakan dampaknya. Harusnya setelah pemerintah mengeluarkan dana, masyarakat kemudian bisa menikmati hasilnya," tambah Shaleh.
Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah, Halikinnor mengatakan, kritikan dari legislator menjadi masukan berharga pihaknya. Dia menanggapi positif karena salah satu tugas legislator adalah melakukan pengawasan.
"Ini menjadi catatan bagi kami. Pertimbangan dalam memutuskan pemenang lelang tidak hanya melihat penawaran terendah, tetapi mengkaji apakah nilai itu rasional atau tidak. Jangan sampai mengorbankan kualitas karena masyarakat yang akan merasakan dampaknya," kata Halikinnor.
Halikinnor juga mengajak pengusaha untuk mengedepankan kepentingan masyarakat luas. Kontraktor harus mengedepankan kualitas pekerjaan karena hasilnya akan dirasakan masyarakat dan menjadi catatan bagi pemerintah daerah terkait kinerja mereka.
Berita Terkait
161 calon haji Kotim matangkan persiapan berangkat ke tanah suci
Jumat, 26 April 2024 17:27 Wib
BPBD Kotim sebut ancaman gempa jadi perhatian
Jumat, 26 April 2024 15:03 Wib
Empat perwira di Polres Kotim dimutasi
Jumat, 26 April 2024 7:24 Wib
Pengurus PKK di Kotim diingatkan bantu program pemerintah
Jumat, 26 April 2024 7:13 Wib
Warga Kotim dilarikan ke rumah sakit usai diduga diserang buaya
Kamis, 25 April 2024 20:58 Wib
Pemenang O2SN dan FLS2N jenjang SD Kotim, siap wakili ke provinsi
Kamis, 25 April 2024 20:52 Wib
KPPN Sampit beri penghargaan mitra kerja terbaik
Kamis, 25 April 2024 20:07 Wib
BNNP Kalteng berupaya wujudkan Perusahaan Bersinar di Kotim
Kamis, 25 April 2024 13:28 Wib