Benarkah! Kebakaran 4 SD Adanya Dugaan Kepentingan Proyek?

id DPRD Kalteng, DPRD Kalimantan Tengah, Syamsul Hadi, Kebakaran 4 SD Adanya Dugaan Kepentingan Proyek

Benarkah! Kebakaran 4 SD Adanya Dugaan Kepentingan Proyek?

Ruangan Kelas SDN 1 Palangka, Kota Palangka Raya usai terbakar. (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Ketua Komisi C DPRD Kalimantan Tengah, Syamsul Hadi menyebut terjadinya kebakaran yang menimpa empat Sekolah Dasar di Palangka Raya di lokasi berbeda kurang dari 24 jam menimbulkan berbagai praduga di kalangan masyarakat.

Masyarakat sekarang ini tidak hanya menduga kebakaran itu karena arus pendek melainkan sengaja dibakar untuk melakukan aksi teror ataupun dugaan kepentingan proyek, kata Syamsul di Palangka Raya, Selasa.

"Bagaimana tidak menimbulkan berbagai praduga, empat SD yang lokasinya berbeda-beda bisa terbakar kurang dari 24 jam. Gubernur Kalteng saja memberikan pernyataan kebakaran itu disengaja, apalagi masyarakat," tambahnya.

Politisi PPP ini mengharapkan aparat Kepolisian bergerak cepat menuntaskan kasus tersebut. Jika benar kebakaran tersebut disengaja, maka harus dibongkar semua pihak yang terlibat serta tujuannya untuk apa.

Dia juga meminta Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bersama Pemerintah Kota Palangka Raya bertindak cepat mengambil langkah-langkah agar proses belajar mengajar di empat SD yang terbakar itu tetap normal.

"Persoalan ini tidak hanya dilihat dari sisi kasusnya, tapi bagaimana pendidikan tidak terkendala. Mulai dari terget capaian hingga kenyamanan peserta didik. Tentu kami berharap bisa selesai," kata Syamsul.

Sebelumnya, kebakaran terjadi di SD Negeri 4 Menteng di jalan Thamrin, Jumat (21/7) pukul 13.00 WIB, disusul SD Negeri 4 Langkai di jalan Ais Nasution, Jumat (21/7) pukul 15.00 wib, kemudian di SD Negeri 1 Langkai, Sabtu (22/7) pukul 02.00 WIB, dan terakhir di SD Negeri 5 Langkai di jalan Wahidin Soedirohusodo, Sabtu (22/7) pukul 03.00 wib.

Kepolisian Sektor Pahandut, Kota Palangka Raya, memeriksa secara maraton 27 saksi mata, yang diduga kuat melihat terbakarnya empat sekolah dasar negeri di kota tersebut dalam dua hari berturut-turut.

Direktur Kriminal Umum Polda Kalteng Kombes Pol Ignatius Agung Prasetyoko mengatakan semula penyidik memeriksa 16 orang saksi, berkembang menjadi 27 orang yang dimintai keterangan. Hal ini untuk mengungkap peristiwa yang diduga kuat ada unsur sabotase.

"Perkembangan mengenai kebakaran empat sekolah dasar ini, menunggu terungkap jelas, baru kita berikan penjelasannya. Kami akan datangkan tim laboratorium forensik dari Surabaya, rencananya besok Selasa (25/7), mereka akan datang," kata Agung.