Waduh! Harga Bawang di Sampit Masih Tinggi, Ini Penyebabnya

id sampit, Harga Bawang, Harga Bawang di Sampit Masih Tinggi

Waduh! Harga Bawang di Sampit Masih Tinggi, Ini Penyebabnya

Ilustrasi - Pedagang Bawang Merah. (FOTO ANTARA Kalteng/Ronny NT)

Sampit (Antara Kalteng) - Harga bawang di pasar tradisional Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah hingga kini masih tinggi sehingga dikeluhkan masyarakat karena membebani belanja mereka.

"Sejak sebelum Ramadan lalu harga bawang naik, sampai sekarang belum juga normal. Harusnya ini menjadi perhatian pemerintah untuk mencarikan solusi supaya tidak membebani masyarakat," kata Wida, warga Sampit, Rabu.

Pada Pasar Keramat Sampit, pedagang menjual bawang merah dan bawang putih dengan harga berkisar Rp35.000 hingga Rp40.000 per kg, tergantung kondisi kualitas bawang. Harga ini jauh lebih tinggi karena saat normal harga bawang merah hanya Rp20.000/kg dan bawang putih Rp18.000/kg.

Pedagang mengaku terpaksa menyesuaikan harga karena harga bawang di tingkat agen kembali naik.

Tingginya harga membuat pedagang juga membatasi untuk mengambil jatah bawang dari agen, karena khawatir stok menumpuk akibat penurunan daya beli masyarakat.

Pedagang belum berani memprediksi apakah harga akan segera turun atau bahkan malah naik lagi. Fluktuasi harga sangat dipengaruhi pasokan dan ketersediaan barang.

"Saya menjual Rp35.000 per kilogram. Ada juga yang menjual sampai Rp40.000 per kilogram. Perbedaan harga ini karena pengaruh mengambil sumber yang berbeda," kata Miah, salah seorang pedagang.

Kebutuhan bawang di Kotawaringin Timur sebagian besar dipasok dari luar daerah karena produksi bawang oleh petani lokal masih rendah.

Pasokan bawang berasal dari sejumlah daerah di Jawa melalui Surabaya dan Bima, Nusa Tenggara Barat yang dipasok melalui Banjarmasin.