GAR Tak akan Perluas Lahan Sawit

id PT GAR, Agus Purnomo, Tak Perluas Lahan Sawit

GAR Tak akan Perluas Lahan Sawit

Managing Director Sustainability and Strategic Stakeholders Engagement PT SMART, Agus Purnomo. (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Perusahaan besar swasta perkebunan kelapa sawit PT Golden Agri- Resources dan PT SMART tbk tidak akan memperluas lahan baru dan fokus pada peningkatan produksi sawit pada seluruh lahan yang dimiliki.

"Tidak ada ada rencana perluasan kebun ," kata Managing Director Sustainability and Strategic Stakeholders Engagement PT SAR/SMART, Agus Purnomo saat acara Sustainable Palm Oil Master Class I di Palangka Raya, Rabu.

Dia mengatakan, tak adanya perluasan lahan tersebut karena pihaknya tengah fokus untuk memaksimalkan hasil produksi sawit di seluruh lahan yang dimiliki menggunakan bibit unggul yang tangah dikembangkan. Peningkatan produksi tersebut akan dilakukan saat peremajaan dilakukan.

"Sudah kita lakukan dan ini akan terus dilakukan dan ini menjadi yang paling mudah adalah meningkatkan produksi perhektarnya dan itu dilakukan saat peremajaan nanti menggunakan bibit-bibit yang lebih unggul," katanya.

Dia mengatakan saat ini per hektar pihaknya bisa memproduksi minyak CPO 5-6 ton per hektar. Nantinya menggunakan bibit baru yakni EKA1 dan EKA2, produksi nantinya akan mencapai 10-12 ton per hektar atau naik dua kali lipat.

"Saat ini kita membangun kapasitas dalam unit riset kita untuk memproduksi bibit. Bibit kita pada akhir tahun akan mencapai empat juta bibit," katanya.

Dia mengatakan, saat ini pihaknya memiliki lahan sawit dengan luas 448.000 hektar yang mana peremajaan menggunakan bibit unggul akan dimulai periode dua tahun mendatang dengan luas lima hingga tujuh persen peremajaan lahan per tahun.

Di sisi lain, terkait manajemen lingkungan PT SMART menyatakan telah memiliki lahan seluas 72.000 hektar lahan yang dimanfaatkan untuk konservasi lahan yang lokasinya berdampingan dengan lokasi perkebunan.

Sebelumnya, Head of National Corporate Communications PT SMART, Bambang Chriswanto, terkait program pengelolaan lingkungan pihaknya memastikan tidak membuka lahan dengan cara membakar dan menanam di lahan gambut dengan kedalaman berapapun.

Selain itu juga bekerjasama dengan 10 desa untuk melindungi 7.000 hektar kawasan hutan serta membina 17 desa siaga api yang mana tiga diantaranya ditetapkan sebagai desa percontohan nasional.

"Kami juga mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 167,500 ton CO2eq sejak tahun 2015 sebagai kontribusi dari proyek tangkapan gas metana di tiga pabrik," kata Bambang.