24 Warga Seruyan Terserang DBD

id penyakit DBD, warga seruyan DBD, Dinkes Seruyan, Mahdiniansyah

24 Warga Seruyan Terserang DBD

Ilustrasi. (istimewa)

Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Sebanyak 24 warga yang berasal dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah dilaporkan terserang penyakit demam berdarah dengue dalam beberapa bulan terakhir.

"Berdasarkan data Januari hingga Juli ini, tercatat 24 warga kita yang positif terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD)," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Seruyan Mahdiniansyah di Kuala Pembuang, Minggu.

Ia menjelaskan, sebagian besar warga yang terserang penyakit mematikan tersebut terdiri dari anak-anak hingga orang dewasa tersebar di dua kecamatan, yakni Kecamatan Seruyan Raya dan Kecamatan Seruyan Hilir.

Tingginya kasus DBD di Seruyan karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya DBD, serta kurangnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat di lingkungan masing-masing.

Kasus penyakit mematikan itu juga sering terjadi karena Seruyan diapit oleh dua daerah endemik DBD yaitu Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kotawaringin Barat.

"Kemudian, di hulu Seruyan juga sering terjadi kasus DBD karena terbawa dari Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan sejumlah desa di hulu Seruyan," katanya.

Ia menambahkan, untuk mencegah terjadinya DBD di seluruh wilayah Seruyan, Dinkes sudah menggalakkan program satu rumah satu juru pemantau jentik (jumantik).

"Kita juga secara rutin telah membagikan obat pembasmi jentik kepada masyarakat," katanya.

Menurutnya, penyakit akibat gigitan nyamuk seperti DBD memang cenderung mengalami peningkatan saat musim hujan. Karena saat itu, air sebagai media nyamuk berkembang biak tersedia dalam jumlah yang melimpah, sehingga nyamuk-nyamuk pembawa penyakit dapat berkembang biak dengan cepat.

"Untuk itu diminta peran serta masyarakat agar dapat menjaga pola hidup bersih, sehingga penyakit DBD dapat dicegah penyebarannya," jelasnya.

Untuk mencegah DBD, masyarakat diminta melakukan tindakan pencegahan dengan cara menguras, menutup dan mengubur tempat-tempat penampungan air yang dikhawatirkan dapat menjadi sarang nyamuk.

"Dinkes melalui Puskesmas yang berada di wilayah Seruyan juga akan terus melakukan penyuluhan atau kepada masyarakat tentang kesehatan serta bagaimana menjalankan pola hidup bersih," katanya.